Politik Pilkada Serentak 2020

Pasangan Qosim-Alif Siapkan Market Place dan E-Katalog untuk Produk UMKM Gresik

Selasa, 27 Oktober 2020 - 08:25 | 57.94k
Dokter Alif saat meninjau produk UMKM Gresik usai mengisi kegiatan (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Dokter Alif saat meninjau produk UMKM Gresik usai mengisi kegiatan (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, GRESIK – Pasangan calon di Pilbup Gresik nomor urut 1,  pasangan Qosim-Alif bertekad bangkitkan ekonomi Gresik di tengah pandemi. Untuk itu,  keduanya menyusun strategi pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Salah satunya dengan pemasaran Market Place dan E-Katalog.

Untuk menyiasati penurunan pendapatan dan menghindari kebangkrutan, pelaku usaha UMKM Gresik didorong bisa eksis sehingga bisa bertahan di masa pandemi.

Jika selama ini UMKM banyak bergerak di bidang fashion atau garmen, maka saat pandemi bisa beralih ke usaha makanan dan kesehatan. 

"Atau kalau memang bertahan, sebaiknya mengalihkan produksi dari baju ke masker atau baju APD yang saat ini sangat dibutuhkan," kata Dokter Alif saat tampail berbiacara dalam dialog UMKM di Gress Mall, yang digelar Komunitas Gresik Maju, Senin (26/10/2020) kemarin.

Dokter Alif menjelaskan, pemerintah sudah memberikan stimulus dan bantuan pemodalan. Upaya pemberian bantuan ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM yang mengalami penurunan modal. Proses penyaluran juga ini juga melalui rekening mereka masing-masing.

Tak hanya dukungan dalam bentuk modal, upaya pemulihan UMKM di Gresik meluncurkan platform digital seperti e-katalog dan market place di media sosial.   

"Munculnya e-katalog ini juga ditujukan supaya UMKM mampu bersaing di era digital, mengingat hanya sekitar 4-10 persen UMKM yang mampu bersaing di digital. Minimnya nilai tersebut didasari karena rendahnya pendidikan dan sosialisasi penjualan secara online kepada pelaku UMKM," imbuhnya.

Dokter Alif menambahkan, pelaku UMKM memang banyak mengalami kendala dalam hal penggunaan teknologi digital. Sebanyak 34 persen pelaku UMKM masih belum mampu menggunakan internet dan 23,8 persen menunjukkan kurangnya pengetahuan dalam menjalankan usaha online.

Selain adanya program e-katalog, pihaknya melalui program UKM Bangkit memberikan pelatihan dan edukasi kepada pelaku usaha UMKM di Gresik. Pendidikan ini untuk menangani kesenjangan pengetahuan teknologi.

"Saya mendorong tumbuhnya market place dan aplikasi untuk melayani produk UMKM Gresik. Salahsatunya tawaran dari aplikasi Goals atau Gresik Online Shop. Melalui UKM Bangkit, para aplikator akan kami beri ruang dan kemudahan untuk meningkatkan aplikasinya membantu pemasaran produk," jelasnya.

Salah satu pengusaha UKM Gresik, M Ismail Fahmi mengatakan, iklim usaha di Kota Gresik cukup bagus dan berdaya saing. Selain dukungan pemerintah cukup bagus dalam mendorong UMKM tumbuh. Di antaranya proses pendirian usaha, pendaftaran usaha, dan perizinan produknya hingga masuk toko modern.

Agar bisa meraih pasar, pengusaha UMKM harus kreatif memanfaatkan platform digital marketing yang ada. "Semuan gratis khusus warga Gresik, apalagi sekarang cukup mudah dengan OSS atau perizinan online. Yang sesuai dengan Perda 2013 minimal 30% dari produk lokal," jelasnya. 

Pernyataan Fahmi ini sejalan dengan program UKM Bangkit yang ditawarkan pasangan Qosim-Alif. "Kami tegaskan jika Qosim Alif memimpin, semua toko modern di harus menjual produk UMKM Gresik. Jika tidak mau, tinggal kita evaluasi izinnya dan kita tutup," tegas Dokter Alif yang juga menyiapkan Market Place dan E-Katalog. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES