Peristiwa Daerah

Soal Puluhan Kades Pergi ke Bali, Ini Penjelasan DPMD Kabupaten Bandung

Senin, 26 Oktober 2020 - 18:42 | 60.14k
Kepala DPMD Kabupaten Bandung, Tata Irawan bersama 26 kades yang ikut studi bandung ke Bali, Senin (26/2/20). (FOTO : DPMD for TIMES Indonesia)
Kepala DPMD Kabupaten Bandung, Tata Irawan bersama 26 kades yang ikut studi bandung ke Bali, Senin (26/2/20). (FOTO : DPMD for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Guna mendorong optimalnya kinerja Pemerintahan Desa (Pemdes), sebanyak 26 Kepala Desa (Kades) yang dinyatakan Desa Mandiri mengikuti studi banding ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung, Tata Irawan Sobandi menjelaskan, Kabupaten Bandung sudah dua tahun berturut-turut menempati rangking pertama peraih Desa Mandiri terbanyak se Jawa Barat. 

"Dengan melakukan studi banding ke Kabupaten Badung, diharapkan bisa segera meningkatkan Desa Maju menjadi Desa Mandiri," terang Tata dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/10/20).

Lebih lanjut Tata menjelaskan, dari 270 desa se-Kabupaten Bandung, pada tahun 2019 lada 26 Desa Mandiri dan tahun 2020 ada 56 desa. Selain Desa Mandiri, 129 desa dinyatakan Desa Maju dan 85 Desa Berkembang. 

"Jadi, agar bisa menjadi Desa Mandiri semua, sebagai apresiasi dan reward, maka 26 kades mengikuti studi banding ke Bali. Sebab, di sana semua desanya sudah berstatus Mandiri," imbuh Tata.

Ia menambahkan, yang mengikuti studi banding ke Bali adalah 26 Desa yang berhasil meraih status Mandiri pada tahun 2019. Adapun untuk desa peraih Desa Mandiri 2020, akan menjadi program kerja DPMD pada tahun berikutnya.

"Intinya, kades yang berangkat ke Bali adalah yang desanya dinyatakan mandiri pada tahun 2019. Agenda ini harusnya dilaksanakan pada bulan Februari-Maret lalu. Cuma karena terkendala adanya bencana non alam, jadi program kerja tertunda. Baru bisa dilaksanakan sekarang," jelasnya.

Tata mengatakan, pelaksanaan studi banding para kades ke Kabupaten Badung tersebut, merupakan program kerja DPMD dan dananya dari anggaran murni tahun 2020.

"Program kerja kita sudah melampaui target RPJMD 2016-2021. Target Desa Mandiri kan 43 desa. Sekarang sudah 85 desa. Beberapa desa sudah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dan Pemprov Jabar. Salahsatu apresiasi, Desa Mandiri juga mendapat mobil Maskara," ungkap Tata.

Menurutnya kunjungan tersebut bertujuan untuk lebih mendorong desa di Kabupaten Bandung bisa berstatus Mandiri, meski sampai saat ini Kabupaten Bandung sudah dinyatakan Desa Mandiri terbanyak di Jawa Barat dan sudah melebihi target dalam RPJMD.

"Kabupaten Bandung jumlah desanya ada 270, yang berstatus Mandiri baru 85 desa. Jadi, tujuan para Kades melakukan studi banding itu untuk mendorong semua desa di Kabupaten Bandung bisa berstatus Mandiri seperti di Kabupaten Badung, Bali," papar Tata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES