Pemerintahan

Pameran Bonsai Lokal, Tumbuhkan Minat dan Hobi Masyarakat Lamongan

Senin, 26 Oktober 2020 - 17:22 | 117.67k
Fadeli, Bupati Lamongan saat menancapkan bendera penilaian pada salah satu kontestan bonsai kelas regional, Senin (26/10/2020), Foto : Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia
Fadeli, Bupati Lamongan saat menancapkan bendera penilaian pada salah satu kontestan bonsai kelas regional, Senin (26/10/2020), Foto : Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Ratusan bonsai dalam berbagai macam bentukan ditampilkan dalam pameran lokal yang digelar Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kabupaten Lamongan.

Meski tergolong even atau pameran berskala lokal tapi memiliki tujuan untuk menumbuhkan minat dan hobi masyarakat akan seni merawat dan membentuk pohon bonsai.

Hal ini disampaikan, Bupati Lamongan Fadeli saat membuka pameran bonsai di Lapangan Gajah Mada Jalan Sumargo, Kelurahan Sidoharjo dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.       

"Selain pameran ini sebagai alternatif hiburan masyarakat (Kabupaten Lamongan) di tengah pandemi Covid 19 juga untuk melestarikan lingkungan hidup. Bonsai sebagai karya seni bernilai ekonomi tinggi bila ditekuni secara profesional," ujar Fadeli, Senin (26/10/2020).

Fadeli juga berharap nantinya Lapangan Gajah Mada ini ditata sedemikian rupa sehingga menjadi area fasilitas umum yang multi fungsi. "Agar Lapangan Gajah Mada ini bisa jadi sarana olahraga, pameran, dan upacara," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Bonsai PPBI Cabang Lamongan, M. Khotib mengatakan, kegiatan yang berskala lokal tersebut diikuti ratusan kontestan dan berlangsung mulai tanggal 25 Oktober sampai dengan 29 Oktober 2020.  

"Tahun ini, pameran kami gelar secara selama lima dengan jumlah kontestan sebanyak 345 pohon bonsai dari 12 komunitas," aku M. Khotib.

Khotib mengakui, jumlah kontestan tahun ini lebih banyak meski berskala lokal. Karena munculnya beberapa pemula yang mengikuti pameran bonsai tahunan ini.

"Kalau pameran berskala nasional tahun kemarin itu hanya 275 kontestan pohon bonsai. Sedangkan saat ini bisa melampauhi itu tidak karena munculnya kontestan pemula sebanyak 200. Jadi bisa dibilang memecahkan rekor dari tahun kemarin," katanya.

Dari dua kelas yang dilombakan yakni kelas prospek (pemula) dan regional, Khotib menjelaskan, ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian dalam pameran berskala lokal ini.

"Yang pertama dari kematangan pohon meliputi besarnya batang, cabang dan ranting harus seimbang. Selain itu ada keserasian arah cabang dan ranting dengan batang pohon bonsai," ujar pria yang berasal dari Desa Dlanggu tersebut.  

Tak hanya itu, Khotib berkata, kriteria pendukung lainnya termasuk aksesories yang ada pada pohon bonsai juga menjadi penilaian tersendiri.  

"Bisa berupa batu, lumut, rumput dan yang paling utama pot harus seimbang dan selaras dengan pohon bonsainya," tutur Ketua Panitia Pameran Bonsai di Kabupaten Lamongan yang merasa senang munculnya para pemula yang berani dan percaya diri untuk mengikuti even lokal ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES