Kopi TIMES

Kepemimpinan Sebagai Katalisator Kemaslahatan Rakyat

Senin, 26 Oktober 2020 - 16:12 | 340.81k
Dr. Tantri Bararoh, (Anggota DPRD Kabupaten Malang, Ketua DPC ISRI Kabupaten Malang, Dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya)
Dr. Tantri Bararoh, (Anggota DPRD Kabupaten Malang, Ketua DPC ISRI Kabupaten Malang, Dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya)

TIMESINDONESIA, MALANG – Jiwa dan sifat kepemimpinan yang mumpuni adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh siapapun yang diberikan amanah sebagai pemimpin. Terlebih jika yang memberikan amanah tersebut adalah masyarakat luas. Kepercayaan yang diberikan oleh rakyat tersebut jelas harus dibayar dengan kerja keras yang penuh tanggung jawab. Lebih dari itu, menjadi seorang pemimpin haruslah memiliki keteguhan dan niatan yang murni untuk mengabdikan dirinya demi masyarakat.

Seorang pemimpin harus mampu menjadi katalisator untuk kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Sebab, sejatinya seorang pemimpin juga memiliki makna mengabdi kepada rakyat yang dipimpin.

Syarat kepemimpinan yang ideal yaitu kepemimpinan yang mengedepankan nilai dan prinsip kemanusiaan, tanggungjawab dan nasionalisme. Nilai dan prinsip tersebut juga harus ditunjang dengan sifat dan karakter yang luhur dari seorang pemimpin yaitu menunjung tinggi kejujuran, etika dan moral, mengayomi serta bekerja untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi dan segelintir kelompok.

Selain menjunjung nilai-nilai luhur tersebut, sifat paling mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah mampu mengayomi masyarakat yang dipimpinnya dengan baik dan penuh kasih sayang. Seorang pemimpin tidak boleh membangun sekat dengan rakyatnya.

Artinya, antara seorang pemimpin dengan rakyatnya haruslah tidak ada jarak pemisah. Sebab, seorang pemimpin sudah semestinya harus berbaur bahkan melebur menjadi satu dengan masyarakat. Hal ini penting untuk dimiliki agar pemimpin mampu memahami dan mengerti dengan baik apa kebutuhan rakyat serta apa yang menjadi permasalahan mereka.

Seorang pemimpin juga harus bisa merasakan penderitaan rakyatnya, harus mampu mencium peluh penderitaannya dan air mata kesengsaraannya. Sehingga, dalam mengurai segala persoalan masyarakat, pemimpin memiliki pertimbangan dan pandangan yang objektif. Kemudian berdasarkan itu, segala kebijakan dan keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat dan mampu menyelesaikan permasalahan mereka sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Jika mengutip salah satu kalimat yang pernah disampaikan Bung Karno, bahwa seorang pemimpin adalah penyambung lidah rakyat. Maka, tidak patut seorang pemimpin membangun jarak dengan masyarakat yang dipimpinnya. Kemudian seorang pemimpin juga tidak patut bersikap elitis dan merasa diatas orang yang dipimpinnya. Hal tersebut justru tidak sesuai dengan prinsip dasar seorang pemimpin yang harus mampu membuat masyarakat menerima segala kebijakan dengan baik tanpa paksaan.

Seseorang yang dikatakan pemimpin juga sepatutnya mampu melindungi masyarakatnya. Artinya, pemimpin tersebut harus mampu melindungi masyarakatnya agar tidak ada satupun rakyat yang merasa terancam dan tidak aman di negerinya sendiri.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki kecakapan dan kemampuan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan harmonis di tengah masyarakat. Segala potensi konflik dan kejahatan yang muncul harus mampu dikelola serta diatasi dengan baik dan bijak agar rakyat tidak tercerai berai serta merasa aman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.  

Disamping itu, seorang pemimpin harus mampu menjadi seorang manager. Maksudnya adalah seorang pemimpin harus mampu mengelola pekerjaannya. Selain harus mampu mengelola waktu dan tenaga dalam menjalankan pekerjaannya, seorang pemimpin juga dituntut mampu mengelola permasalahan masyarakat yang begitu kompleks dan dinamis. Lalu, pada konteks mewujudkan kesejahteraan masyarakat, seorang pemimpin dituntut mampu mengelola potensi dan peluang yang dimiliki oleh masyarakat, serta mampu mengelola anggaran dengan baik, tepat sasaran dan transparan agar dapat dimaksimalkan untuk proses pembangunan. 

Seorang pemimpin harus mampu menjadi suri tauladan bagi sesama pemimpin dan juga bagi masyarakat yang dipimpinnya. Artinya, seorang pemimpin semestinya mampu menjadi panutan serta mampu menjadi orang yang memberikan contoh baik dan membawa kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat. Salah satu tanggungjawab pemimpin adalah bagaimana ia mampu menjadi sosok yang dipandang karena kebaikan kepemimpinannya dan prestasi-prestasinya dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, bukan karena keburukan kepemimpinan yang justru tidak layak untuk menjadi contoh bagi masyarakat.

Namun, permasalahan yang terjadi saat ini adalah kebanyakan orang yang akan menjadi pemimpin hanya bisa berucap dan berkoar-koar mengenai kepemimpinan yang baik dan ideal. Pada praktiknya, orang tersebut justru tidak berperilaku dan bersikap selayaknya seorang pemimpin yang ideal dan baik. Artinya, tidak ada sinkronisasi dan keselarasan antara pernyataan dengan tindakan yang nyata di tengah masyarakat. Orang tersebut hanya mampu menyampaikan tanpa bisa melakukan.

Permasalahan tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Faktor yang menjadi penyebab seorang pemimpin sangat sulit menjalankan kepemimpinan yang baik adalah karena ia belum memahami sepenuhnya kebutuhan dan permasalahan mayarakat yang dipimpinnya.

Kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat hanya dapat diketahui ketika pemimpin mau turun langsung ke tengah masyarakat dan menyerap semua aspirasi yang ada. Aspirasi tersebut lantas dapat digunakan sebagai acuan dalam menetapkan sebuah kebijakan yang ditujukan untuk kemaslahatan masyarakat. Jika pemimpin enggan melakukan hal tersebut, maka kepemimpinan yang baik pun tidak akan dapat terlaksana.

Kemudian faktor berikutnya, karena orang tersebut tidak memiliki integritas dan kapabilitas dalam menjalankan kepemimpinan, sehingga menyebabkan kegagapan dalam proses memimpin. Integritas dan kapabilitas sejatinya dapat ditumbuhkan dengan menerapkan kerja keras, tanggung jawab dan mengilhami nilai-nilai kejujuran serta keberpihakan kepada rakyat. Ketika hal tersebut urung dilakukan, maka integritas dan kapabilitas seseorang untuk menjadi pemimpin yang baik dan ideal juga tidak akan terbangun. 

Maka, salah satu upaya agar dapat menjadi seorang pemimpin yang baik dan dicintai oleh masyarakat adalah sejak dari dalam diri sendiri harus dimantapkan niat dan tujuan menjadi seorang pemimpin, yaitu untuk mengabdikan diri dan berkontribusi dalam mensejahterakan masyarakat dan memajukan bangsa. Jika niat akan hal ini dapat dipegang dengan teguh kemudian diterapkan dalam bentuk kerja yang baik dan nyata, maka kepemimpinan seorang pemimpin tersebut akan membawa kemaslahatan kepada masyarakat.

Seorang pemimpin yang orientasinya hanya semata-mata untuk kemaslahatan rakyat, dengan sendirinya akan menjadi pemimpin yang dicintai oleh masyarakatnya. 

Oleh karena itu, keteguhan prinsip dan keberpihakan kuat kepada rakyat yang berasal dari niatan dalam diri sendiri merupakan kunci utama untuk menciptakan kepemimpinan yang tepat dan bermartabat. Sehingga, sifat-sifat kepemimpinan tidak hanya berhenti pada ruang-ruang retorika semata, tetapi juga mampu diwujudkan dalam tindakan yang nyata agar mampu menjadi inspirasi dan panutan masyarakat ataupun pemimpin lainnya.

***

*) Oleh: Dr. Tantri Bararoh, (Anggota DPRD Kabupaten Malang, Ketua DPC ISRI Kabupaten Malang, 
Dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES