Peristiwa Daerah

Pertama di Indonesia, PCNU Kota Malang Bikin Sekolah Kader Calon Syuriah

Minggu, 25 Oktober 2020 - 20:37 | 89.85k
(Dari kiri ke kanan) Prof KH Muhtadi Ridwan (koordinator sekolah kader), Dr KH Israqunnajah (ketua PCNU Kota Malang), dan KH Chamzawi (rais syuriah PCNU Kota Malang) saat membuka Sekolah Kader Calon Syuriah. (FOTO:  DJ TIMES Indonesia)
(Dari kiri ke kanan) Prof KH Muhtadi Ridwan (koordinator sekolah kader), Dr KH Israqunnajah (ketua PCNU Kota Malang), dan KH Chamzawi (rais syuriah PCNU Kota Malang) saat membuka Sekolah Kader Calon Syuriah. (FOTO: DJ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Terobosan pengkaderan syuriah dilakukan PCNU Kota Malang dengan membuat Sekolah Kader Calon Syuriah. Model pengkaderan ini merupakan yang pertama di lingkungan cabang-cabang NU di seluruh Indonesia. 

Sekolah kader ini dilaksanakan sehari penuh pada Sabtu, 24 Oktober 2020 di Aula Pertemuan Kantor PCNU Kota Malang.

Koordinator Sekolah Kader  PCNU Kota Malang Prof Dr KH Muhtadi Ridwab menyampaikan, sekolah kader ini dibuat alam rangka mengembangkan kompetensi keagamaan yang terbuka, inklusif, dan moderat. Juga menyesuaikan berbagai tantangan di era teknologi informasi.

membuka-Sekolah-Kader-Calon-Syuriah-2.jpg

"Sekolah kader ini sekaligus menyiapkan kader-kader ulama yang responsif di Kota Malang khususnya, dan Indonesia umumnya," ujarnya.

Karenanya, selain model pendidikan, kegiatan ini juga merupakan ajang penting mengidentifikasi sumberdaya tokoh agama di Kota Malang untuk lebih terencana disiapkan sebagai kader yang mumpuni dan terorganisir dengan baik. Ini dibuat untuk kelangsungan kaderisasi masa depan keulamaan di Kota Malang. 

"Tantangan ke depan, pemikiran keagamaan tidak hanya berhenti pada level pemikiran tekstual, qauli, dan bersifat hitam putih. Masa depan keagamaan kita membutuhkan beberapa respons keumatan yang dapat menjawab dinamika keagamaan yang kontekstual dan tidak semata-mata fiqh oriented," jelasnya.

KH-Muhtadi-Ridwan-2.jpg

Sekolah kader calon Syuriah diikuti oleh 30 kader muda dari perwakilan organisasi di bawah wilayah kerja PCNU Kota Malang. Mereka berasal dari perwakilan dari Majelis Wilayah Cabang, Lembaga Bahtsul Masail, Lembaga Takmir Masjid, GP Ansor, Lembaga Falaqiah, Lembaga Waqaf, Muslimat, dan Fatayat. 

Sebagian besar mereka adalah kader muda. Yang menarik, para kader yang disiapkan ini ada perwakilan dari perempuan. Ini menjadi khas ala PCNU Kota Malang.

Diketahui jika kalau sudah melihat posisi syuriah, tentu para tokoh ulama laki-lakilah yang ada. Tetapi di sini ada perwakilan perempuan menunjukkan bahwa peran perempuan pun menjadi penting dalam menyiapkan calon kader ulama perempuan.

membuka-Sekolah-Kader-Calon-Syuriah-1.jpg

Sementara, Dr KH. Israqunnajah, selaku ketua Tanfidziyah NU Kota Malang berharap, penyelenggaraan kader calon syuriah ini benar-benar menjadi alat organisasi yang terencana untuk menyiapkan garda depan calon pemimpin umat yang benar-benar memiliki pemikiran yang lebih metodologis. 

Sehingga mereka memahami arus perang pemikiran keagamaan, dahulu sampai sekarang. Mereka yang sudah memiliki keterampilan membaca kitab kuning, diajak untuk saling berdiskusi, membuka wawasan secara dialektik, belajar menemukan sumber pemikiran keagamaan yang otoritatif, sekaligus dilatih membukan ruang bagi pemikiran baru yang terbuka, inklusif, dan moderat. 

Mereka bahkan nantinya disiapkan mennjadi ulama muda yang memahami metodologi riset, termasuk paham data, riset partisipatif, dan mampu meracik pemikirannya lebih kontekstual sehingga para kader muda ulama tersebut dapat mewarnai keragaman pemikiran sebagai mujtahid (pembaharu) masa depan.

Sekolah kader calon syuriah ini diselenggarakan hingga akhir tahun dengan menempuh empat sesi pertemuan sampai akhir tahun ini. Mereka diajak berdisiplin secara waktu dan pemikiran agar selama masa pendedaran ini, mereka mampu terlatih berdialog, merespons wacana keagamaan yang berkembang saat ini.

Para peserta Sekolah Kader Calon Syuriah yang dihelat PCNU Kota Malang ini juga diajak memiliki soft skill metodologis. Mereka juga  diharapkan bisa lebih terampil secara literal. Yakni kemampuan literasi seperti menulis, public speaking dan ketrampilan menguasai teknologi informasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES