Gaya Hidup

Banyak Serap Informasi Tidak Penting Dapat Menyebabkan Orang Alami FOMO

Senin, 26 Oktober 2020 - 05:37 | 98.94k
Ilustrasi orang merasa cemas/takut. (HelloSehat)
Ilustrasi orang merasa cemas/takut. (HelloSehat)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Bagi sebagian orang, FOMO atau Fear Out Missing Out sudah tidak asing lagi. FOMO sendiri merupakan sebuah perasaan takut atau cemas karena ketinggalan sesuatu, baik berupa kecasan ketinggalan berita atau tren. Untuk membahas hal tersebut, AISEC Universitas Jember mengundang pakar psikologi Zahra Mahartika Makarim dalam Webinar bertajuk Impact Circle Project, Minggu (25/10/2020).

Zahra yang mendalami bidang Psikologi Klinis Biro Psikologi Dinamis menjelaskan bahwa seseorang bisa secara tidak sadar sedang mengalami FOMO.

“Kita itu sering tidak sadar bahwa kita sering takut ketinggalan berita-berita terbaru dan lagi hot. Secara tidak sadar hal tersebut bisa dikatakan bentuk dari FOMO juga,” kata Zahra.

Dia menuturkan bahwa otak manusia cenderung mudah mengalami kecemasan dan ketakutan.

Menurutnya, hal tersebut karena otak manusia suka menerima sesuatu yang bersifat baru.

"Yang secara kebetulan gawai yang selama ini menemani manusia telah memberikan sesuatu hal-hal yang baru. Hal ini pulalah yang menyebabkan manusia tidak bisa lepas dari yang namanya gawai," tuturnya.

Oerempuan yang meraih gelar magisternya di Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut menerangkan bahwa FOMO dapat membuat seseorang merasakan cemas berlebihan karena otak terlalu banyak menerima informasi.

“Lalu kenapa kita harus takut FOMO, inikan bukan suatu bentuk kejahatan? Memang benar FOMO ini bukan bentuk kejahatan, namun terlalu banyak informasi juga sangat tidak bagus bagi diri kita sendiri. Hal ini disebabkan otak manusia itu mempunyai kapasitas terbatas dan jika terlalu banyak informasi dapat mengalihkan kita dari masalah sebenarnya serta meningkatkan kecemasan pada diri kita sendiri,” terangnya.

Kendati demikian, FOMO bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi.

Zahra mengatakan, terdapat sejumlah cara untuk mengatasi FOMO.

Di antaranya dengan mulai tidak mengkonsumsi informasi yang tidak penting bagi kita.

"Kita bisa mencoba mengambil informasi yang relevan atau berhubungan dengan diri kita serta mencoba untuk mencari tulisan-tulisan yang berguna dan ditulis oleh orang yang berkompeten," terang dia.

Karena itu, dia mengatakan bahwa seseorang yang merasa mengalami FOMO mulai memprioritaskan untuk mencari hal-hal yang benar-benar bermanfaat bagi dirinya.

"Cara untuk mengatasi FOMO pada diri kita, yaitu dengan cara lebih mementingkan sesuatu yang penting bagi diri kita seperti keluarga. Serta mencari buku-buku yang penting atau belum dibaca," imbuhnya saat menjadi pembicara utama dalam Webinar yang digelar AISEC Universitas Jember. (*)

Ekoran-26-10-2020-Ini-Penyebab-Orang-Alami-FOMO.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES