Ekonomi

Komitmen Tingkatkan Produksi Kopi, Kementan RI Terus Kembangkan Inovasi

Minggu, 25 Oktober 2020 - 08:12 | 61.53k
Area perkebunan kopi. (FOTO: Dok. Kementan RI).
Area perkebunan kopi. (FOTO: Dok. Kementan RI).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Asep Sukarna, salah satu petani kopi di Kabupaten Bandung Barat berharap agar Kementerian Pertanian (Kementan RI) dalam penyediaan bibit unggul kopi memperhatikan kesesuaian dengan karakter daerah masing-masing.

"Jangan sampai bibit kopi yang difasilitasi oleh pemerintah tidak sesuai sehingga tujuan peningkatan produksi tidak tercapai," kata Asep dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (25/10/2020). 

Kepala Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Kementerian Pertanian, Tri Joko Santoso mengakui banyak tanaman kopi yang sudah tua sehingga harus dilakukan peremajaan. 

"Peremajaan kopi membutuhkan bibit unggul dan diperlukan biaya yang tak  sedikit," ungkap Joko.

Untuk diketahui, 2-3 tahun ke depan konsumsi kopi dunia akan mengalami peningkatan 2-5 persen. "Saat ini konsumsi kopi di dunia mulai meningkat, maka di tingkat global akan terjadi defisit kopi," jelasnya.

Hal tersebut terjadi karena budidaya kopi di tingkat petani atau korporasi banyak mengalami pelbagai tantangan. "Salah satunya adalah alih fungsi lahan kopi menjadi lahan sawit seperti yang terjadi di Sumatera," imbuh Joko. 

Dijelaskan, pengelolaan budidaya kopi ke depan harus lebih inovatif dengan mengembangkan korporasi dari hulu hingga hilir.

Konsep korporasi petani selalu digaungkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, korporasi petani akan meningkatkan nilai tambah, daya saing, mengembangkan produk turunan dan meningkatkan kesejahteraan dalam menghadirkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan RI, Kasdi Subagyono menyatakan salah satu dari tujuh komoditas perkebunan yang akan ditingkatkan produksi dan produktivitasnya sepanjang tahun 2020. 

"Kami terus mendorong petani dan kelompok tani menjaga konsistensi kualitas produk kopi yang dikembangkannya dengan tetap menjalankan prinsip budidaya kopi berkelanjutan lingkungan dalam penanaman sampai panen kopi, dan pasca panen," kata Kasdi.

Hal tersebut menjadi penting karena Mentan RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan  menyampaikan bahwa kopi Indonesia memiliki tempat yang spesial bagi para penikmat kopi di pasar internasional.

"Kopi jenis Arabika kita memiliki memiliki cita rasa yang khas. Ini keunggulan yang harus dijaga dan terus kita promosikan," ucap Kasdi, Dirjen Perkebunan Kementan RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES