Olahraga

Dokter Ifran Akhmad: Selama di UEA Pola Makan Pemain Timnas U-16 Diatur dengan Ketat 

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 17:21 | 64.92k
Para pemain Timnas U-16 saat mengikuti kegiatan latihan dan makan bersama tim official. (Foto: Dokumen PSSI)
Para pemain Timnas U-16 saat mengikuti kegiatan latihan dan makan bersama tim official. (Foto: Dokumen PSSI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Timnas Indonesia atau Timnas U-16 sudah lima hari berada di Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangkaian uji coba internasional kontra tim tuan rumah Uni Emirat Arab (UEA) U-16. Garuda Asia menjalani dua laga dengan tim yang sama, yakni pada Rabu (21/10) lalu dan selanjutnya pada Sabtu (24/10/2020) petang ini.

Tak hanya taktik dan strategis yang ditempa dalam persiapan menghadapi laga uji coba, para penggawa Timnas U-16 juga harus melakukan penyesuaian dengan menu makanan selama berada di UEA, baik sebelum dan sesudah latihan atau pertandingan.

“Makanan yang dimakan oleh para pemain harus dikontrol, dalam arti kebutuhan karbohidrat, protein, air dan mineral semuanya harus terpenuhi. Mereka dilarang makan gorengan, makanan pedas dan berminyak karena jenis makanan ini sulit untuk dicerna saat latihan maupun pertandingan,” ungkap dokter Timnas U16, Ifran Akhmad kepada awak media di Jakarta, Sabtu (24/10/2020).

Dokter Ifran menambahkan ada sedikit penyesuaian terhadap makanan yang ada di timur tengah bagi para pemain, terutama menyangkut rasa dan cara penyajian selama menetap di UEA.

“Karena tim sekarang ada di UEA, ada sedikit penyesuaian makanan di timur tengah. Ciri khas makanan di sini ialah banyak menggunakan minyak. Walaupun mungkin menggunakan minyak zaitun, namun penggunaan minyak yang terlalu banyak tidak baik juga bagi para pemain, sehingga tidak semua makanan bisa dimakan,” lanjut dokter Ifran.

Penyesuaian makanan juga dirasakan oleh salah satu kiper Timnas U-16, Muhammad Raufa Aghastya. Pemain yang akrab disapa Raufa ini menilai rasa dari makanan selama di timur tengah juga sedikit berbeda dengan makanan di Indonesia.

“Kalau buat makanan selama disini tidak ada masalah, mungkin dari segi rasa agak sedikit hambar dan rempah-rempahnya kurang kuat seperti di indonesia. Tapi disini makanannya tidak kalah enaknya dengan di Indonesia,” ungkap Raufa.

Pelatih kepala Bima Sakti bersama tim pelatih secara konsisten menjadwalkan jadwal makan para pemain yakni pukul 06.00 pagi untuk sarapan, 12.00 siang untuk makan siang dan 18.00 selepas maghrib untuk makan malam.

Jika memiliki intensitas tinggi dalam latihan, maka para pemain akan diberikan porsi makanan berat seperti nasi atau aneka pasta, sayuran dan daging serta buah-buahan segar juga jus. Namun, jika intensitas latihan menyangkut recovery dan conditioning, para punggawa Timnas U-16 akan melakukan dua kali sarapan, yakni pada pukul 6 pagi untuk sarapan roti, susu dan sereal, diikuti sarapan berat pasca latihan.

Skuat Timnas U-16 akan melakoni laga kedua kontra Timnas UEA U-16 pada Sabtu (24/10) petang ini di stadion milik federasi sepakbola UEA pada pukul 17.00 waktu setempat. Sebelumnya skuat polesan Bima Sakti ini takluk dari tim tuan rumah dengan skor akhir 2-3 pada Rabu (21/10) lalu.

Uji coba ini menjadi uji coba internasional perdana skuat Garuda Asia di sepanjang tahun 2020, setelah sempat melakukan beberapa laga persahabatan dengan klub-klub lokal di Indonesia. Uji coba ini sekaligus menjadi persiapan Timnas U-16 menghadapi putaran final Piala AFC U-16 yang rencananya akan digelar awal tahun 2021 mendatang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES