Di Konferwil AMSI Jatim, Agus Sudibyo Beber Permasalahan Take Down Berita

TIMESINDONESIA, BATU – Dari arena Konferwil AMSI Jatim, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional Dewan Pers, Agus Sudibyo memaparkan permasalahan media siber menghadapi permintaan take down atau penurunan pemberitaan.

Dalam diskusi media siber yang dimoderatori Pemred TIMES Indonesia, Yatimul Ainun, Sabtu (24/10/2020) ini, ia menyatakan bahwa secara teori, tak ada pihak manapun yang boleh memaksa redaksi mencabut atau menurunkan berita sepihak. Namun secara praktik, tergantung kebijaksanaan masing-masing.

"Tapi tentu Dewan Pers menghargai kalau media bisa menyelesaikan sendiri sesuai UU Pers itu lebih bagus. Tapi jangan sampai karena tekanan eksternal, kalau itu terjadi lama-lama akan mengancam kemerdekaan Pers," jelas Agus Sudibyo.

Ia menegaskan, redaksi boleh menolak permintaan take down berita, kecuali untuk pemberitaan berbau SARA, pemberitaan yang merendahkan harkat dan martabat perempuan, pemberitaan yang tidak melindungi identitas anak-anak di bawah umur yang menjadi pelaku tindakan melanggar hukum tertentu.

"Jadi dimungkinkan proses pencabutan berita kalau terkait dengan hal di atas. Tapi itupun tidak semena-mena, tidak langsung, itu melalui mekanisme penyelesaian sengketa," tandasnya.

Senada, CEO Tirto.id, Sapto Anggoro membenarkan hal tersebut. Maka, penting adanya diskusi antara jajaran redaksi baik editor hingga redaktur pelaksana yang akan mempertimbangkan cover both side dan kelengkapan data sebelum berita benar-benar diturunkan.

Dalam diskusi di Konferwil AMSI Jatim ini, ia juga menceritakan pengalaman menurunkan berita. Antara lain berita soal kasus korupsi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement