Peristiwa Daerah

Banyak Tersebar, Situs Megalitikum di Bondowoso Perlu Perlindungan Serius

Jumat, 23 Oktober 2020 - 16:28 | 98.16k
Puluhan Situs Megalitikum di Kecamatan Grujugan Bondowoso berada di lahan terbuka (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Puluhan Situs Megalitikum di Kecamatan Grujugan Bondowoso berada di lahan terbuka (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kekayaan cagar budaya terutama situs Megalitikum di Kabupaten Bondowoso hampir tersebar di semua titik, yakni di 23 kecamatan. Oleh karena itu, perlu pengawasan yang ketat agar cagar tersebut tak hilang atau dirusak.

Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, Heri Kusdaryanto mengatakan, bahwa rata-rata situs tersebut berada di lereng gunung dan lahan milik masyarakat.

Sementara untuk situs Megalitikum itu diantaranya berbentuk penguburan, batu kenong, tempat-tempat pemujaan, patung, dan manik-manik. "Untuk itu kami berupaya untuk menambah juru pelihara (Jupel) yang saat ini masih tersebar hanya di 17 Kecamatan," katanya.

Menurutnya, untuk jupel tenaga honorer ada 56 orang. Untuk yang PNS dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) ada 17 orang.

Sementara itu, Tenaga Ahli Arkeologi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengakui bahwa menjaga kelestarian cagar budaya terkendala oleh kepemilikan lahan. 

"Di Bondowoso, petani atau pemilik lahan menggeser sendiri batu kenong, karena dianggap mengganggu tamannya. Memang perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi tanpa lelah kepada masyarakat," katanya. 

Ia menyarankan, agar pemerintah perlu lebih intensif memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat agar peduli dan turut melindungi keberadaan benda-benda sejarah di lingkungannya masing-masing.

"Meski perlindungan hukum cagar budaya sudah ada, namun ketidakpahaman masyarakat menjadi salah satu kendala dalam upaya pelestarian cagar budaya," jelasnya.

Seperti diketahui, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur merupakan daerah dengan sebaran situs Megalitikum yang cukup tinggi. Peninggalan prasejarah tersebut tersebar hampir di semua kecamatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES