Peristiwa Daerah

YLKI: BPJS Kesehatan Perlu Optimalkan Layanan Digital

Jumat, 23 Oktober 2020 - 16:01 | 72.66k
Direktur Perluasan dan Peyalanan Peserta BPJS Kesehtan, Andayani Budi Lestari memberikan pejelasan dalam Media Workshop BPJS secara daring di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (23/10/2020). dhani setiawan
Direktur Perluasan dan Peyalanan Peserta BPJS Kesehtan, Andayani Budi Lestari memberikan pejelasan dalam Media Workshop BPJS secara daring di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (23/10/2020). dhani setiawan

TIMESINDONESIA, SEMARANGBPJS Kesehatan diharapkan dapat mengoptimalkan layanan digital, dan mudah diakses oleh setiap masyarakat peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di saat pandemi Covid-19. 

"Setiap layanan kesehtan harus sudah terbuka, mudah diakses oleh setiap warga. Seperti layanan BPJS Kesehatan perlu untuk mudah diakses secara digital. Termasuk rumah sakit, harus terbuka secara online kapasitas kamar dan masih ada berapa kamar untuk pasien JKN, bukan hanya yang mandiri saja yang dilayani," ungkap Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dalam Media Workshop BPJS secara daring di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (23/10/2020).

Layanan ini tidak hanya dimasa pendemi Covid-19 saja, tetapi terus dilakukan. Karena era 4.0 sudah selayaknya layanan masyarakat terbuka secara digital. Termasuk layanan pengaduan secara online dan dapat langsung ditanggapi oleh BPJS.

"Kemudahan layanan sudah waktunya didapatkan peserta JKN, baik yang iurannya yang dibantu maupun mandiri. Keluhan dapat segera ditangani, karena ini layanan kesehatan yang sulit untuk ditunda. Sehingga jangan sampai orang sakit sudah datang ke rumah sakit tapi tidak bisa dilayani karena kehabisan kasur," ujarnya.

Selama ini memang aduan BPJS Kesehtan masih rendah, karena kecenderungan masyarakat tidak melakukan pengaduan karena banyak yang tidak pecaya pengaduan akan ditindaklanjuti.

"Saya yakin BPJS Kesehatan dapat menindaklanjuti keluhan yang masuk. Maka perlu BPJS Kesehtan mengoptimalkan layanan kesehtan masyarakat," tegasnya. 

Direktur Perluasan dan Peyalanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari menyatakan BPJS Kesehtan telah mengeluarkan layanan mobile JKN yang dapat dioperasikan dalam IOS dan Android.

Platform ini sudah sejak November 2017 lalu, meskipun awalnya hanya berisi informasi dasar, seperti data kepesertaan, kartu digital, dan tagihan. Namun sekarang telah berkembang layanan ini seperti skrining mandiri Covid-19, fasilitas konsultasi kesehatan online dengan dokter, cek jadwal operasi, dan informasi ketersediaan tempat tidur kosong untuk pasien membutuhkan. 

"Meskipun saat ini baru dibaru diunduh sekitar 10 ribu pengguna smartphone. Seluruh fitur tambahan tersebut menuai respons positif karena membantu masyarakat mendapat layanan kesehatan optimal, terlebih di tengah kondisi pandemi virus corona. Seperti diketahui, segala aktivitas tatap muka, apalagi di tempat yang banyak kerumunan massa, sebisa mungkin dihindari selama pandemi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19," kata Andayani.

Andayani berharap setiap peserta dapat memaksimalkan layanan BPJS Kesehatan, salah satunya dengan memasang aplikasi Mobile JKN. Karena layanan dalam Mobile JKN bersifat real time sehingga peserta tidak perlu repot bolak-balik datang ke rumah sakit.

"Silakan dimanfaatkan layanan digital ini, setiap masukan akan kami tanggapi. Biasanya aduan itu ada dua, pertama karena belum mendapatkan hak. Dan kedua karena tidak tahu akan haknya maka akan bantu untuk edukasi yang belum paham," ungkap Direktur Perluasan dan Peyalanan Peserta BPJS Kesehatan itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES