Ekonomi

Undip Dampingi Warga Pemalang Olah Ogel-ogel Berkualitas

Jumat, 23 Oktober 2020 - 13:10 | 113.61k
Tim pengabdian Universitas Diponegoro menyerahkan bantuan vacuum frying pada UMKM Desa Kaligelang, Pemalang, Jumat (23/10/2020). (Foto : LPPM Universitas Diponegoro)
Tim pengabdian Universitas Diponegoro menyerahkan bantuan vacuum frying pada UMKM Desa Kaligelang, Pemalang, Jumat (23/10/2020). (Foto : LPPM Universitas Diponegoro)

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Universitas Diponegoro (Undip) melakukan pelatihan dan pendampingan UMKM Ogel-ogel.di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.

Ogel-ogel merupakan makanan khas Kabupaten Pemalang, yang terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan gula, garam, keju dan bumbu khusus. Dalam bumbunya tidak terdapat bahan pengawet kimia, semua berasal dari rempah, dan garam sehingga aman dikonsumsi anak-anak.

Berbentuk kecil, panjang sekitar 2-3 centimeter, warna putih kecoklatan memiliki rasa gurih dan bertekstur renyah. Makanan biasanya menjadi oleh-oleh khas Pemalang.

"Makanan khas Pemalang ini unik, perlu terus dikembangkan agar memiliki kualitas setara dengan produk-produk industri. Penggunaan bahan organik juga menjadi nilai lebih makanan tradisional ogel-ogel ini," ungkap Pelaksana Pengabdian Universitas Diponegoro, drh. Siti Susanti, Ph.D di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jumat (23/10/2020).

Selama ini proses pembuatan ogel-ogel masih dilakukan secara sederhana, sentuhan alat produksi mekanik masih sedikit. Seperti pencampuran adonan dan pencetakan ogel-ogel masih dilakukan dengan tangan. Penggorengan pun masih dilakukan dengan wajan dan api kompor tidak stabil.

"Akibatnya bentuk, rasa dan penampilan makanan berubah-ubah, kadang terasa renyah, kadang teksturnya keras. Olahan pangan tidak sesuai standar yang diharapkan, maka diperlukan pengembangan peralatan mekanik untuk pembuatan ogel-ogel," ungkap Susanti yang dibantu Ir. Murni MT dan Ana Silviana SH, MHum.

Untuk mendukung UMKM di kawasan Desa Kaligelang, tim pengabdian Undip memberikan bantuan berupa mesin pencetak, penggorengan vakum yang biasa dikenal dengan vacuum frying, peniris minyak dan untuk mendukung lingkungan kerja diberikan rak barang untuk menyimpan tempat bahan baku dan pengemas.

"Lingkungan kerja yang bersih dan higienis diperlukan untuk produksi makanan, agar dihasilkan makanan yang aman untuk dikonsumsi," tambah Susanti.

Ishom Widiastuti, penggerak UMKM Ogel-ogel Desa Kaligelang menyatakan bantuan alat dan pelatihan dari Undip sangat membantu dalam produksi pembuatan ogel-ogel. "Peralatan yang diberikan lebih hemat enerigi dan bahan, serta efisien dalam proses produksi," ungkapnya.

Hasil produksi ogel-ogel ini pun lebih menarik dibandingkan produksi sebelumnya, warnanya menjadi putih kecoklatan dan cerah, sehingga menarik untuk pembeli.  "Sekali goreng bisa langsung dengan kapasitas lima kilogram, sehingga menghemat minyak goreng dan LPG," kata Ishom.

Penggorengan bantuan Undip ini juga dapat digunakan untuk produksi lain, seperti menggoreng keripik nangka dan salak. Sehingga warga dapat memproduksi keripik buah-buahan selain ogel-ogel disaat musim buah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES