Indonesia Positif

Jadi Peserta JKN-KIS, Sunarti Jalani Pengobatan DM dan Paru-Paru Tanpa Biaya

Kamis, 22 Oktober 2020 - 14:31 | 39.80k
Sunarti (60) dan anak bungsunya Dhoni Whardana (22), merupakan peserta segmen PBI yang terbantu berkat Program JKN-KIS. (FOTO: Anggun LS/AJP)
Sunarti (60) dan anak bungsunya Dhoni Whardana (22), merupakan peserta segmen PBI yang terbantu berkat Program JKN-KIS. (FOTO: Anggun LS/AJP)

TIMESINDONESIA, JEMBERProgram JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) terbukti banyak membantu warga yang tidak mampu untuk berobat. Sejak dilahirkan 6 tahun lalu, Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan hingga 30 September 2020 tercatat kurang lebih 222 ribu juta jiwa penduduk Indonesia telah ter-cover dan terlindungi jaminan kesehatnya.

Sunarti (60) dan anak bungsunya Dhoni Whardana (22) merupakan salah satu warga yang beruntung memiliki kartu KIS yang dibiayai oleh pemerintah atau segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Sudah sejak dari jamkesmas dapat kartu ini. Ya Alhamdulillah selama kurang lebih 12 tahun ini jika sakit dan berobat menggunakan layanan ini. Sangat membantu perekonomian keluarga kami, karena saya hanya penjual sayur keliling di desa sini,” cerita Sunarti, Kamis (22/10/2020).

Keberadaan program ini makin terasa manfaatnya bagi Sunarti dan anak bungsunya. Pasalnya, di usia Sunarti yang sudah lansia sangat rentan dengan penyakit.

Didiagnosa memiliki penyakit paru-paru dan juga Diabetes Melitus (DM), Sunarti harus rutin menajali pengobatan di fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan.

Untuk itu dia sangat bergantung sekali dengan program JKN-KIS.

“Makin bersyukur, di usia tua saya tidak terlalu merepotkan anak saya untuk berobat karena pakai kartu BPJS ini ke Puskesmas dan rumah sakit. Semua dijamin BPJS dan saya tidak mengeluarkan biaya tambahan. Pelayanan juga baik, meski di kelas 3 tidak dibedakan dengan pasien umum. Makin semangat untuk rutin berobat dan sembuh,” tutur Sunarti yang tinggal hanya berdua dengan anak bungsunya.

Sebagai warga yang mendapat kesempatan memiliki JKN-KIS, Dhoni juga turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena Pemerintah hadir secara nyata melalui program ini.

“Bersyukur sekali, dan saya sangat berterima kasih. Dengan adanya  BPJS, ibu bisa rutin berobat tanpa memikirkan biaya. Semoga sampai nanti program ini terus ada dan makin banyak masyarakat punya BPJS," ucap Dhoni tersenyum.

Dhani, sebagai pemuda desa meyakini bahwa program ini salah satu program yang memang dibutuhkan masyarakat. Karena kesehatan adalah hal yang terpenting wajib dilindungi.

“Kalau orang desa dulu mungkin tidak tahu apa itu asuransi, tapi sejak tahu ada JKN-KIS makin lama makin banyak orang memahami pentingnya punya kepesertaan JKN-KIS. Semoga makin banyak membantu banyak orang dan terus hadir," pesan Dhoni. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES