Peristiwa Daerah

Protokol Kesehatan di Golden Bakery Palu Ketat, Tidak Patuh! Pengunjung Tak Boleh Masuk

Kamis, 22 Oktober 2020 - 23:43 | 82.70k
Salah satu pengunjung Golden Bakery Palu menjalani pemeriksaan suhu tubuh. (FOTO: Sarifah Latowa/TIMES Indonesia)
Salah satu pengunjung Golden Bakery Palu menjalani pemeriksaan suhu tubuh. (FOTO: Sarifah Latowa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALU – Bagi anda yang berkunjung ke Golden Bakery Palu, pastikan anda telah mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau 3M. Karena, di toko berbagai macam kue ini protokol kesehatannya sangat ketat.

Jika anda tidak menerapkan perilaku 3M saat berkunjung ke tempat ini, maka anda tidak akan diizinkan masuk ke dalam toko oleh petugas yang berjaga depan toko.

Pantauan TIMES INDONESIA di lokasi toko Golden Bakery Kamis, (22/10/2020), sore terlihat seorang pengunjung yang tidak menggunakan masker hendak masuk ke dalam toko. Namun seorang petugas yang berjaga depan pintu masuk langsung menghalaunya dan meminta pengunjung tersebut tidak masuk ke dalam toko karena tidak menggunakan masker.

Pengunjung itupun langsung balik ke mobilnya mengambil masker dan memakainya. Ia pun kembali ke pintu masuk Golden Bakery mengantri mencuci tangan dan menjalani pemeriksaan suhu tubuh. Setelah melaksanakan 3 M barulah Ia diperbolehkan masuk.

“Tadi saya lupa pakai masker. Masker saya ketinggalan di dalam mobil. Di Golden Bakery ini protokol kesehatannya sangat ketat. Kalau kita tidak patuh maka tak boleh masuk. Bagi saya, apa yang dilakukan toko ini sangat bagus mengingatkan kita agar tetap mengikuti perilaku 3 M,” ujar Sukma salah satu pengunjung Golden Bakery sambil berlalu pergi.

Manager Golden Bakery Yaser Tampai mengatakan, penerapan protokol kesehatan di Golden Bakery memang sangat ketat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Palu pada masa pandemi Covid-19. Mau tidak mau harus disiplin dan melaksanakan segala peraturan serta protokol kesehatan yang berlaku.

“Penerapan protokol kesehatan di toko kami selain mengimplementasikan anjuran dari gugus tugas penanganan Covid-19, penerapan protokol kesehatan di toko ini juga atas keinginan dari pihak pemilik Golden Bakery untuk mencegah penularan Covid-19,” kata Yaser.

Menurut Yaser protokol kesehatan di Golden Bakery sudah diterapkan sejak pertama kali pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

“Jadi, kami disini sebelum new normal pun sudah menerapkan protokol kesehatan. Bahkan pertama kali Presiden Jokowi mengumumkan sudah ada orang Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19 kami langsung menerapkan perilaku 3 M. Saat itu kami mencari informasi referensi standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dan melaksanakannya,” ungkapnya.

Tahapan Protokol Kesehatan yang Harus Dilalui Pengunjung

Sebelum memasuki toko, pengunjung diwajibkan menginjakkan alas kaki diatas keset yang telah dibasahi dengan cairan disinfektan dan dipastikan pengunjung memakai masker.

Setelah itu, pengunjung diarahkan mencuci tangan dengan sabun di tempat pencucian tangan yang telah disediakan. Kemudian petugas toko melakukan pemeriksaan tubuh bagi pengunjung.

“Jika didapati ada pengunjung yang suhu tubuhnya melewati batas normal maka pihak kami akan melayani secara khusus,” ucapnya.

Pengunjung yang telah lolos melewati tahapan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan dipastikan suhu tubuhnya normal barulah di perbolehkan masuk ke dalam.

Tidak hanya itu, di ruangan toko ini juga dipasang lampu ultraviolet anti bakteri dan disediakan ozon yang menggunakan timer berdasarkan waktu yang sudah ditentukan oleh WHO untuk mensterilkan ruangan.

Kemudian disetiap sudut ruangan juga disediakan handsanitizer bagi pengunjung. Untuk pelayanan kasir dilayani dua orang karyawan. Dari dua orang tersebut hanya satu orang yang boleh menyentuh uang yang satunya lagi khusus melayani belanjaan pengunjung dan tidak diperbolehkan menyentuh uang.

Pada meja kasir pun di pasang pembatas agar tidak terjadi interaksi langsung antara pembeli dan kasir. Uang dari pembeli sebelum diisi dalam laci terlebih dahulu dimasukan di kotak khusus dengan menggunakan UV untuk membunuh kuman.

Untuk keranjang belanja yang sudah digunakan pembeli langsung  dipisahkan lalu dimasukkan ke dalam kotak ozon untuk disterilisasi. “Jadi setiap keranjang yang dipakai pengunjung untuk menyimpan barang-barang belanjaannya sudah disterilisasi,” jelasnya.

Yaser mengatakan, protokol kesehatan super ketat ini dilakukan pihak toko untuk menjaga karyawan dan pengunjung yang datang ke tokonya agar terhindar dari penularan Covid-19. “Menerapkan perilaku 3 M ini adalah kesadaran sendiri dari pihak toko, untuk menjaga karyawan maupun pengunjung yang datang disini agar tidak tertular Covid-19,” ungkapnya.

Hingga hari ini, berdasarkan data Pusdatina Provinsi Sulteng kasus komulatif Covid-19 di Sulteng mencapai 775 kasus. Sementara kasus komulatif yang sembuh sebanyak 494 kasus, dan meninggal dunia sebanyak 30 orang.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus berupaya menerapkan protokol kesehatan untuk menekan kasus penularan Covid-19. Salah satunya melakukan sosialisasi penerapan perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES