Peristiwa Daerah

Santri, Pesantren, dan Kota Pahlawan yang Tak Bisa Terpisahkan

Kamis, 22 Oktober 2020 - 21:21 | 46.84k
Eri Cahyadi dalam pidatonya di Hari Santri 2020. (Foto: Eri Cahyadi for Times Indonesia)
Eri Cahyadi dalam pidatonya di Hari Santri 2020. (Foto: Eri Cahyadi for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2020, Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak masyarakat untuk merenungi kembali peran santri dan pesantren di Kota Pahlawan.

Eri yang merupakan keluarga besar Pesantren Sidoresmo, kawasan pesantren yang telah ada sejak ratusan tahun lalu di Surabaya itu mengatakan bahwa peran santri begitu penting bagi peradaban kota ini.

”Santri dan Surabaya itu bagian tak terpisahkan. Banyak sejarah penting bangsa ini, dengan peran santri di dalamnya, terukir di Surabaya,” ujar Eri Cahyadi, Kamis (22/10/2020).

22 Oktober, lanjut Eri, yang telah ditetapkan sebagai Hari Santri oleh Presiden Jokowi, adalah salah satu bentuk  perjalanan perjuangan bangsa Indonesia.

Eri Cahyadi 1

Pada 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa super bersejarah yang menunjukkan bahwa nasionalisme semakin dikobarkan setelah Resolusi Jihad dicetuskan Hadrastussyaikh KH Hasyim Asyari di Surabaya.

Sebelumnya, Bung Karno juga meminta fatwa tentang hukum membela Tanah Air kepada KH Hasyim Asyari, yang kemudian dijawab oleh pendiri NU tersebut bahwa Hubbul wathan minal iman (mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman).

Berkat para ulama dan santri itulah, sambung Eri, semangat perjuangan rakyat Surabaya semakin berkobar. Rakyat bersemangat melawan kedatangan tentara sekutu.

”Surabaya bergolak. Dari masjid dan musholla, dari kampung-kampung, seruan perlawanan kepada penjajah mencapai puncaknya. Pertempuran heroik arek-arek Suroboyo itu tentu antara lain didorong spirit Resolusi Jihad yang dicetuskan Mbah Hasyim,” papar Eri.

Belajar dari sejarah itu, Eri mengajak kaum muda untuk terus menggelorakan rasa cinta Tanah Air. Bahwa sesungguhnya, semakin kita menyelami ajaran agama, maka sudah seharusnya semakin cinta negeri.

Eri Cahyadi 2

"Makin cinta juga terhadap sesama, makin besar kerja pengabdian kita untuk menyebarkan kebaikan bagi Surabaya,” ujarnya.

Eri mengaku telah menyiapkan program pengembangan pesantren untuk memfasilitasi para santri.

"Ada 3 fokus kami, yaitu bagaimana santri bisa sehat karena ini berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang belum kita tahu kapan akan berakhir, kemudian santri semakin cerdas-berkarakter, serta santri mandiri secara ekonomi,” paparnya.

Sejumlah program yang disiapkan antara lain bantuan fasilitas di pesantren yang bisa menunjang pembelajaran seperti kelas dan asrama, maupun fasilitas pendukung seperti sanitasi yang berkaitan erat dengan kesehatan.

”Kami juga akan meningkatkan gizi santri, memperkuat layanan kesehatan pesantren di Kota Pahlawan. Kemudian memberikan beasiswa kepada santri dan pengajar untuk studi lanjut keagamaan. Serta memberdayakan ekonomi pesantren agar semakin banyak santri yang menjadi pengusaha. Pesantren harus memiliki unit usaha yang bisa menghidupi serta memberdayakan ekonomi umat. Itu akan kami fasilitasi,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES