Peristiwa Daerah

Lagi, Demo Kedua Tolak Omnibus Law di Jember Ricuh

Kamis, 22 Oktober 2020 - 19:10 | 69.13k
Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jember Menggugat (AJM) menolak Omnibus Law di DPRD Jember, Kamis (22/10/2020) ricuh. (Foto: Imam Nawawi/TIMES Indonesia)
Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jember Menggugat (AJM) menolak Omnibus Law di DPRD Jember, Kamis (22/10/2020) ricuh. (Foto: Imam Nawawi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jember Menggugat (AJM) di depan Gedung DPRD Jember, Jawa Timur berlangsung ricuh, Kamis (22/10/2020) sore.

Pantauan di lapangan, para demonstran melempar petasan dan batu ke arah gedung DPRD Jember.

Mereka juga berusaha mengoyak pembatas kawat berduri milik kepolisian yang melingkar di sekitaran gedung.

Unjuk rasa ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya pada 8 Oktober 2020 lalu, AJM juga melakukan aksi serupa di tempat yang sama.

Mahasiswa meminta pemerintah dan DPR mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada 5 Oktober 2020.

AJM menilai UU Cipta Kerja yang baru seumur jagung itu kontroversial. 

Penolakan terhadap UU tersebut disuarakan semua kalangan masyarakat mulai dari buruh, petani, nelayan, hingga rakyat miskin kota.

Namun, tetap saja disahkan dalam kondisi masyarakat yang sedang resah karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung teratasi.

"Dari seluruh kluster (draf) yang ada di Omnibus Law UU Cipta Kerja, semuanya hanya untuk mengakomodir kepentingan pemodal. Penderitaan rakyat akan semakin merajalela, penindasan terhadap buruh dan rakyat kecil akan semakin kekal di bumi pertiwi Indonesia tercinta," ujar orator AJM saat demo berlangsung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES