Peristiwa Daerah

Masyarakat Antusias Saksikan Wayang Jogja Night Carnival secara Daring

Kamis, 22 Oktober 2020 - 15:05 | 71.34k
Suasana pementasan Wayang Jogja Night Carnival yang disiarkan melalui YouTube. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana pementasan Wayang Jogja Night Carnival yang disiarkan melalui YouTube. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Yogyakarta) kembali menggelar Wayang Jogja Night Carnival (WJNC), Rabu (22/10/2020) malam.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, even kali kelima ini dalam rangka memeriahkan HUT Kota Yogyakarta ke-264 dipusatkan di Air Mancur Komplek Balai Kota Yogyakarta dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19.

Wayang Jogja Night Carnival 2

Masyarakat pun antusias menyaksikan Wayang Jogja Night Carnival melalui Daring. Karena masih dalam pandemi Covid-19, panitia membatasi jumlah para tamu, seniman dan penonton.

Sebelum masuk area acara cuci tangan atau memakai hand sanitizer, menjaga jarak dan mengenakan masker.

"Karena penyelenggaraan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) situasinya masih pandemi. Maka, acara ini tidak dapat diselenggarakan seperti tahun lalu," terang Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti saat memberikan sambutan yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pemkot Jogja.

Haryadi menerangkan, acara Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) ini bagian dari rangkaian memeriahkan HUT Kota Jogja. WJNC adalah karnaval jalanan yang menggabungkan tokoh dan lakon pewayangan dengan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer.

Wayang Jogja Night Carnival 3

Karena acara ini selalu sukses maka dijadikan agenda tahunan. Sebab, acara semacam ini ditunggu oleh masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Jogja. "Acara ini sesuai dengan semangat HUT Kota Jogja yaitu Tan Mingkuh Tumapak ing Jaman Anyar," terang Haryadi.

Sejumlah seniman ikut memeriahkan acara ini. Yakni, Dalang Seno, Ki Seno Nugroho, Labs Channel, Musisi Jogja Project, Tri Suaka, Dimas Tejo, Srundeng Angkringan, Sothil Angkringan, Trinil Angkringan, Michela Thea, Putri Manjo, Avie Koesnadi, dan masih banyak lagi lainnya.

Sebelumnya, pada 19 Oktober 2020 sudah dilakukan pengambilan gambar di 4 lokasi menarik di Kota Jogja. Pengambilan gambar dibarengi penampilan band akustik, mini orkestra dan tari-tarian yang akan ditayangkan bersamaan dengan live streaming YouTube.

Empat lokasi pengambilan gambar tersebut adalah Pojok Benteng Gondomanan, Plaza Pasar Ngasem, Tugu Pal Putih, dan Pedesterian Suroto. Di Pojok Benteng menampilkan Mini Orkestra yang membawakan lagu Yogyakarta, Anoman Obong, Kebyar-kebyar.

Kemudian, di Plaza Ngasem menampilkan Tari Edan-edanan, Mentjoba, Guyub Nusontoro, dan Neng Omah Wae. Di Tugu Pal Putih menampilkan Tari Solah Buto dan Wadhana Ananggadipa.

Di pedesterian Suroto menampilkan musik Akuistik yang membawakan lagu Jangan Salah Menilai, Seandainya Aku Punya Sayap, dan Layang Kangen.

Pementasan WJNC kali ini mengambil Lakon Babad Alas Mertani. Lakon ini dipilih karena lakon ini dirasa relevan dengan keadaan yang kita alami saat ini. Lakon ini berkisah tentang Pandawa yang dihadapkan dengan tempat, kondisi, dan keadaan baru, yaitu Alas Mertani.

Alas Mertani merupakan hutan lebat tempat para binatang buas dan bangsa jin bersemayan. Alas Mertani yang juga terkenal dengan bahaya dan keangkerannya menjadi tantangan yang berat bagi Pandawa.

Perjuangan dan kekompakan Pandawa melawan gangguan musuh yang  tidak bisa mereka lihat dan ketahui bisa menjadi teladan bagi kita.

Semangat Tan Mingkuh Pandawa dalam memerangi musuh, tumapaknya pandawa di Alas mertani, serta gandeng gendong mereka dalam menutupi masing-masing kekurangan kami rasa relevan dan representatif dengan apa yang kita hadapi saat ini.

"Kami berharap semoga Lakon ini bisa menjadi refleksi yang aktual bagi kita. Terutama dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemi saat ini," terang Haryadi.

Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY, Drs Tri Mulyono mengatakan, acara Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) dalam rangka memeriahkan HUT Kota Yogyakarta ke-264 sangat bagus karena menggabungkan antara seni tradisional dan modern.

"Acara semacam ini (Wayang Jogja Night Carnival) harus terus dilestarikan agar budaya kita tetap ada," kata Tri Mulyono membacakan sambutan Gubernur DIY, Hamengku Buwono X dalam acara Pemkot Yogyakarta ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES