Peristiwa Daerah

Peserta JKN-KIS ini Jalani Pengobatan Komplikasi Tanpa Biaya

Kamis, 22 Oktober 2020 - 14:23 | 169.68k
Salam, saat menunjukkan kartu JKN-KIS (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Salam, saat menunjukkan kartu JKN-KIS (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Tidak ada seorang pun mengetahui kapan datangnya sakit, dan tidak ada seorang pun juga yang bisa memilih akan diberi penyakit apa. Hal tersebut yang membuat Salam (52), peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) ini merasa sangat bersyukur karena telah terdaftar sebagai peserta.

Program ini merupakan salah satu bentuk perlindungan dan jaminan untuk kesehatan dirinya juga keluarganya. Bagi Salam, program JKN-KIS ini memberikan manfaat yang tidak ternilai. 

“Selain memang wajib jadi peserta JKN-KIS sesuai ketentuan pemerintah, saya sangat menjaga aset kesehatan saya. Makanya saya pikir, harus punya jaminan kesehatan supaya saya dan keluarga jika sakit tidak khawatir karena sudah daftar JKN-KIS. Program ini manfaatnya banyak sekali, jika saya tidak mendaftar saya juga bingung mau bayar pengobatan saya samapai saat ini gimana,” tutur Salam, Kamis (22/10/2020).

Pria yang menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2014 ini memang sedang menjalani pengobatan rutin untuk cuci darah. Dirinya harus menjalani pengobatan tersebut karena sejak dua tahun yang lalu, ia divonis gagal ginjal, diabetes, jantung dan paru-paru. Semua perawatan atas penyakit yang dideritanya tanpa mengeluarkan biaya melainkan cukup menggunakan kartu JKN-KIS. 

“Sudah sekitar 2 tahun saya punya komplikasi. Saya harus menjalani cuci darah di salah satu rumah sakit di Gresik. Awal saya harus cuci darah cuma satu kali seminggu, tapi sejak setahun lalu saya cuci darah seminggu dua kali. Semua pengobatan yang telah dilakukan ditanggung oleh program JKN-KIS. Saya tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun,” ungkap dia.

Warga Desa Pandanan Kecamatan Duduksampeyan ini berharap BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Dengan sistem gotong-royong yang dibangun sangat membantu kehidupan masyarakat terutama saat menghadapi kondisi sakit yang membutuhkan biaya sangat besar. 

"Saya sangat berharap program JKN-KIS terus dijalankan, dengan sistem yang tolong menolong, artinya yang sehat menolong yang sakit, kami yang kesulitan untuk membiayai pengobatan sakit yang mahal ini dapat terbantu. Saya sangat merasa beruntung karena telah menjadi bagian dari BPJS Kesehatan," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES