Kopi TIMES

WR 2 UIN Maliki Malang Dr Ny Hj Ilfi Nur Diana Imron: Pejabat yang Ngugemi Tradisi Pesantren

Kamis, 22 Oktober 2020 - 08:51 | 230.46k
Dr Hj Ilfi Nur Diana dan keluarga. (foto: Humas UIN Malang for TIMES Indonesia)
Dr Hj Ilfi Nur Diana dan keluarga. (foto: Humas UIN Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG"Wes ta lah rek. Opo ae kedudukan dan jabatane, sing penting amanah, iso jogo kepercayaan," ucap Dr Ny Hj Ilfi Nur Diana Imron SAg MSi, yang kini menjadi Wakil Rektor 2 UIN Maliki Malang. 

Kata itu keluar begitu saja dari Neng Ilfi suatu ketika saat kami ngobrol di kantor TIMES Indonesia biro Malang Raya. Sekira awal 2017.

Kami, sahabat dekatnya, biasa memanggilnya Neng Ilfi. Tentu jika pada jam di luar kerja. Jam santai. Tidak dalam kapasitasnya sebagai pejabat kampus. 

Neng adalah sebutan untuk keluarga pesantren. Seperti putri pengasuh. Atau pengasuhnya sendiri. Jika sudah agak sepuh, panggilan Neng ini berganti: menjadi Bu Nyai.

Neng Ilfi memang pejabat UIN yang lahir dari rahim pesantren. Dan, memang, banyak pejabat UIN Malang yang berdarah pesantren. Bahkan hampir semua pejabat adalah didikan pesantren. Ini yang membuat UIN Malang memang beda. Kampus tapi kuat tradisi pesantrennya.

Neng Ilfi adalah putri kiai tempat sahabat-sahabat dekat saya nyantri. Namanya Pesantren Terpadu Al Yasini. Lokasinya di Desa Areng-Areng, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Pesantren ini didirikan kakek Neng Ilfi. Almaghfurullah Romo KH Yasin Abdul Ghoni. Kebetulan Romo Yai Yasin ini sahabat kakek  istri saya, Mbah Yai Hasan Zaini. Juga masih sangat dekat dengan Pesantren Besuk, yang masih keluarga istri juga. 

Begitulah keluarga pesantren. Saling terkait satu sama lain. Baik dalam hubungan keluarga maupun kekerabatan antar sesepuh. Wallahu'alam.

Neng Ilfi ini putri pengasuh  pendiri Al Yasini, KH Imron Fatchullah dan Nyai Hj Zakiyah Abdulloh Ro’is. Neng Ilfi lahir pada hari Minggu, 21 Oktober 1973. Lahirnya di bulan berkah, Ramadhan. Tepatnya, 24 Ramadhan 1393 H.

Terlahir dari darah pesantren, Neng Ilfi sangat ngugemi (mematuhi) apa yang dipetuahkan dan diteladankan kedua orang tuanya. 

Mulai soal akhlak hingga pendidikan. Ya, keluarga Pesantren Al Yasini sangat peduli dengan pendidikan. Mereka sangat senang dengan anak-anak pinter yang punya semangat tinggi untuk belajar dan bekerja. 

Ini pula yang membuat Al Yasini bisa seperti sekarang. Pesantren dengan semangat belajar dan enterpreneur tinggi. Di sini pula lahir HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia). Pendirinya keluarga Al Yasini juga. Gus Ghozali.

Semangat inilah yang secara genetik dan kultural juga merasuk ke Neng Ilfi. Baginya, dalam kondisi apapun, pendidikan tetap menjadi yang nomor wahid.

"Aku iki Mas, sing penting iso istiqamah nang pendidikan, wes Alhamdulillah (Saya ini yang penting bisa istiqamah di bidang pendidikan sudah sangat bersyukur)," ucap Neng Ilfi saat itu. 

Semangat belajarnya pun benar-benar dijaga. "Pokoke ilmu sing manfaat kanggo wong akeh yo dipelajari. Mengko lak ono manfaate. (Yang penting ilmu apapun asal bermanfaat, ya dipelajari. Nanti kan ada manfaatnya)," sambung almunus S3 Unair yang ahli manajemen SDM ini.

Begitulah Neng Ilfi. Orangnya polos dan apa adanya. Tradisi pesantren membentuknya menjadi pribadi yang kuat khas pesantren. Ilmu akhlak pesantren pulalah yang membuatnya memiliki pedoman hidup. Dan itu ia pegang di mana pun dan kapan pun. 

Maka, mencari siapa sosok Neng Ilfi ini tidak sulit. Karena jejaknya cukup banyak. Terutama di bidang manajemen SDM dan ekonomi Islam. Kedua disiplin ilmu itu keahliannya. 

Sugeng milad ke-47 Neng Dr Hj Ilfi Nur Diana SAg MSi. Semoga terus istiqamah dan amanah di jalur pendidikan seperti harapan dan pesan keluarga besar Al Yasini.  Jangan melupakan tradisi keilmuan pesantren. Jaga istiqamah dan amanah. Segeralah mengurus guru besar Sampean.  Agar Abah dan Umik serta keluarga Al Yasini tersenyum bangga. Apalagi Sampean segera akan sering dipanggil Bu Nyai Ilfi. (*)
 

*) Penulis adalah Khoirul Anwar. Alumnus UIN Malang yang juga sahabat Neng Ilfi.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

Ekoran-22-10-2020-Sugeng-Milad-Ke-47-Dr-Ny-Hj-Ilfi-Nur-Diana-Imron-SAg-MSi.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES