Indonesia Positif

Wisuda Daring Untag Surabaya Langgas Untuk Indonesia Melantas

Rabu, 21 Oktober 2020 - 11:35 | 97.54k
Wisuda Untag Surabaya ke-121 secara Virtual dan Langsung. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Wisuda Untag Surabaya ke-121 secara Virtual dan Langsung. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pandemik Covid-19 memang telah mengubah berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, psikis hingga pendidikan. Bahkan interaksi sosial juga dibatasi. Hal ini membuat penggelaran wisuda ke-121 Universitas 17 Agustus 1945 atau Untag Surabaya, pada 5 September 2020 lalu  tidak memungkinkan terlaksana sebagaimana biasanya.

Semua aspek berubah menjadi hal yang baru, termasuk dengan penggelaran prosesi wisuda secara virtual (daring) kali ini yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Dalam wisuda kali ini, Untag Surabaya mewisuda 1.299 wisudawan yang terdiri dari 26 wisudawan Diploma-3, 1.115 wisudawan Strata-1 dari 16 program studi, 133 wisudawan strata-2 dari 6 program studi dan 25 wisudawan strata-3 dari 3 program studi.

Mewakili peserta wisudawan virtual, 15  wisudawan terbaik menghadiri prosesi wisuda secara langsung. Prosesi wisuda ke-121 di Gedung Graha Widya lantai 2 ini dihadiri  perwakilan dari jajaran Rektorat dan Senat dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol Kesehatan. Adapun, 15 wisudawan yang mengikuti prosesi secara langsung adalah wisudawan yang terbaik dari 7 fakultas Untag Surabaya. Penggelaran wisuda ini berlangsung dengan khidmat dengan mengenakan atribut toga lengkap. 

wisuda ke 21

Gigih dalam mencerdaskan bangsa terutama dalam bidang Pendidikan, Untag Surabaya yang genap berusia 62 tahun pada bulan Agustus lalu, mengupayakan untuk terus meningkatkan kualitas dalam belajar dan mengajar agar dapat berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.

Peranan Dosen sangat penting dalam mengasah potensi yang dimiliki seorang mahasiswa, misalnya Dosen diwajibkan untuk melakukan inovasi, penelitian serta pengabdian masyarakat.

Pada prosesi Wisuda daring kali ini Rektor Untag Surabaya memberikan penghargaan kepada Dosen yang berprestasi dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Hwihanus, MM mendapatkan hibah penelitian dan Dosen Fakultas Teknik, Febby Rahmatullah Masruchin, ST.MT. yang melakukan pengabdian masyarakat.  

Dipilihnya tema ‘Langgas untuk Indonesia Melantas’ mengingatkan pada kebebasan dalam mengasah potensi dan bakat yang dimiliki oleh generasi penerus untuk tetap sahaja dalam menentukan masa depan, sehingga menciptakan akademisi yang berkarakter kebangsaan.

Seperti mahasiswa FISIP, Ayu Fetika dari Prodi Administrasi Niagara sebagai peraih IPK tertinggi 3.95 Program Sarjana. Untuk Mahasiswa Program Pascasarjana, IPK terbaik 3.95 diraih oleh Dwi Agus Apriyanto Magister Teknik Sipil. Peraih IPK terbaik 3.9 0 Program Doktor diraih oleh Hadi Pranoto, Doktor Ilmu Hukum. 

“Harumkan negara ini dengan inovasi dan kreatifitas tanpa batas yang menyertakan karakter kebangsaan,” pesan Rektor Untag Surabaya kepada wisudawan-wisudawati.

Harapan untuk generasi-generasi penerus bangsa, tidak hanya ditujukan pada Mahasiswa IPK Terbaik di masing-masing fakultas dan program studi melainkan kepada seluruh lulusan. Adapun wisudawan yang lulus  dengan karya menarik, seperti Rochmansyah Akhirun Ni’an dan Hendry Ronaldo (Prodi Teknologi Manufaktur), Yanis Fajar Dermawan (Prodi Teknik Informatika), Alda Maharanti Aradista (Prodi Psikologi), Maria Rawi Sari Putri Binti (Prodi Magister Psikologi Profesi) dan Heri Sugeng Widodo (Prodi Doktor Ilmu Hukum). 

Selain nuansa penuh khidmat, haru dan bahagia ini juga dihibur oleh Komika yang lahir di Magetan dan besar di Surabaya. Komika ini seringkali tampil di layar kaca dalam acara Stand Up Comedy Indonesia, Cak Lontong menebarkan canda tawa yang cerdas dan segar sekaligus menyisipkan sejumlah kisah inspiratif, motivasi dan pesan moral untuk keluarga besar wisudawan-wisudawati Untag Surabaya.

Meski menghibur melalui virtual, namun ini merupakan momen yang bisa dinikmati baik keluarga besar Untag Surabaya maupun khalayak bisa menikmati momen bersejarah ini. Dengan begitu, dimanapun dan kapanpun lulusan ingin mengenang momen bersejarah ini, bisa dengan mudah mengaksesnya, bahkan terekam hingga anak cucu.

Begitu pula dengan wisudawan Fakultas Psikologi, Amos Parsaoran Manik asal Nabire, Papua. Amos mengaku cukup sedih karena tidak bisa merasakan euforia wisuda karena tidak bisa bersama keluarga untuk merayakan prosesi ini. Namun situasi yang seperti ini harus tetap disyukuri.

 “Walaupun secara personal, selama tujuan saya tercapai, menyelesaikan studi perkuliahan jadi ya senang-senang saja. Mungkin sedih karena orang tua tidak bisa merasakan euforia wisuda, karena mereka yang membiayai studi saya selama ini, pasti lebih senang, tapi saya masih bersyukur dan Puji Tuhan bisa lulus,” kata Amos yang lulusnya tepat waktu, 4 tahun dari Untag Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES