Ekonomi

Webinar Ayo ke Ladara, Kemenperin Dorong UMKM Masuk Marketplace

Rabu, 21 Oktober 2020 - 14:05 | 84.05k
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin, Gati Wibawaningsih (kanan atas) saat Webinar Sinergi dengan UMKM  bertema Ayo ke Ladara, Rabu (21/10/2020). (Foto: Tangkapan Layar)
Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin, Gati Wibawaningsih (kanan atas) saat Webinar Sinergi dengan UMKM bertema Ayo ke Ladara, Rabu (21/10/2020). (Foto: Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong para pelaku industri UMKM untuk masuk dalam dalam marketplace dan memanfaatkan e-commerce menjadi sarana bisnis. Hal tersebut diungkapkan Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin, Gati Wibawaningsih saat Webinar Sinergi dengan UMKM  bertema Ayo ke Ladara, Rabu (21/10/2020). 

Gati menyampaikan dalam marketplace, para UMKM nantinya bisa memperkuat pemasaran online, dengan memanfaatkan e-commerce menjadi sarana bisnis. Hla ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempertahanan diri di tengah pandemi Covid-19. 

“Pengembangan IKM dengan platform digital merupakan respons pemerintah untuk mengantisipasi perkembangan e-commerce,” kata Gati. 

Gati menyampaikan UMKM harus update dengan teknologi, untuk itu Kementerian Perindustrian berupaya melakukan edukasi pentingnya teknologi digital, manajemen keuangan yang baik, serta produk yang memenuhi standar agar tidak tertinggal dari pesaing-pesaingnya. 

Berdasarkan hasil riset Google dan Temasek, potensi pasar e-commerce Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai US$ 46 miliar atau sekitar 52 persen dari potensi pasar e-commerce di Asia Tenggara yang mencapai US$ 88 miliar.  Peluang ini perlu direspons cepat oleh pelaku usaha nasional khususnya sektor IKM untuk memperluas akses pasar dan bisnis online.

Pada 2017, Ditjen IKM telah meluncurkan program e-Smart IKM dimana melalui program ini, IKM didorong untuk masuk ke pasar online melalui marketplace besar yang telah bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.  E-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasionalyang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada dengan tujuan untuk semakin meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.

Selain itu, melalui e-Smart IKM ini, para pelaku IKM memperoleh efisiensi biaya dalam promosi dan pemasaran produknya serta sebagai jaminan kualitas dan kuantitas bagi marketplace akan produk-produk IKM.

Gati mengatakan, melalui program e-Smart IKM saat ini, IKM di Indonesia didorong untuk masuk e-commerce sehingga pasar produk IKM akan lebih luas lagi.

“Saya mengharapkan para pelaku para UMKM nantinya juga bisa berjualan di pasar online, termasuk Ladara Indonesia, sehingga di masa yang akan datang diharapkan produk-produk asli Indonesia yang berkualitas bisa membanjiri pasar perdagangan online Indonesia,” kata dia.

Platform e-commerce Ladara Indonesia telah diluncurkan pada 13 November 2019. Pada hari ini, seperti disampaikan Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, masyarakat sudah dapat bertransaksi di seluruh Indonesia dengan menggunakan Ladara.

Selain jual beli barang secara online, Ladara Indonesia juga menghadirkan fitur menabung emas secara digital yang dikenal sebagai Ladara Emas. Marketplace TNI ini juga memiliki fitur unggulan yakni bisa menabung emas dengan mudah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES