Kopi TIMES

Tantangan Penelitian Kualitatif Saat Pandemi Covid-19

Rabu, 21 Oktober 2020 - 14:00 | 526.13k
Dewangga Putra Mikola, Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Negeri Yogyakarta.
Dewangga Putra Mikola, Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Negeri Yogyakarta.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Memasuki tahun 2020, dunia dikejutkan dengan wabah bernama Virus Corona (Covid-19). Virus ini berasal dari Kota Wuhan, China. Penyebarannya begitu luas dan menginfeksi hampir seluruh negara, termasuk juga Indonesia.

Pemerintah telah mengambil kebijakan dalam menanggulangi wabah Covid-19, seperti: Work From Home, Physical Distancing, dan memperketat aturan protokol kesehatan. Pemerintah juga memonitor semua informasi tentang sebaran Covid-19. Langkah ini dilakukan agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi himbauan pemerintah.

Beberapa langkah yang diambil pemerintah membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas.  Berbagai macam aktivitas dan kegiatan mulai dilakukan penyesuaian dan adaptasi, tak terkecuali di bidang penelitian. Jika sebelum pandemi, pengumpulan data dapat dilakukan secara tatap muka yang terjadi sekarang adalah pengumpulan data diutamakan melalui virtual (online).

Inisiatif Strategis Penelitian

Di dalam metode penelitian terbagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif (paradigma positifistik) dan pendekatan kualitatif (paradigma interpretatif/kritikal). Menggunakan metode kuantitatif saat pandemi Covid-19 saat ini bisa dilakukan tanpa ada kekhawatiran terpapar. Mungkin, kendalanya hanya sebatas akses warga sebagai subyek/responden yang tidak memiliki gadget atau akses internet.

Namun, lain halnya jika menggunakan metode kualitatif. Terdapat beberapa jenis metode kualitatif, seperti: Fenomenologi, Studi Kasus, Etnografi, Interaksi Simbolik, Etnomedologi, Analisis Resepsi, dan Grounded Theory. Metode ini berupaya mengidentifikasi dan menggabungkan kompleksifitas pengalaman dan feedback (umpan balik) berdasarkan pengalaman subyek penelitian/partisipan. Peneliti dapat mencoba menerapkan otoritas interpretatif dengan menggunakan berbagai macam cara.

Menghadapi situais pendemi Covid-19, peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif harus memikirkan strategi operasionalnya. Strategi ini mencakup pemilihan subyek penelitian, metode pengumpulan data, dan masih banyak lagi. Karena, situasi sosial saat ini sedang mempraktikan jarak sosial dan berada di rumah.

Desain Penelitian dan Perubahan Social Setting

Berg (2009;8) mengatakan metode kualitatif mencoba mencari jawaban atas pertanyaan dengan memperhatikan latar sosial dan individu di dalam lingkungan tersebut. Namun, di masa pandemi saat ini, peneliti kualitatif menghadapi situasi sulit untuk terjun ke lapangan dan mencari subyek penelitian/partisipan agar dapat terjun langsung ke lapangan. Problematika ini terjadi karena subyek penelitian sedang mempraktikan jarak sosial dan bekerja dari rumah. 

Kendala yang muncul bagi penelitian kualitatif adalah mengidentifikasi subyek penelitian. Hal ini mengingat karena orang tidak lagi berkumpul bersama secara fisik dalam organisasi maupun kelompok. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa meminta waktu untuk melakukan wawancara dan akses ke FGD (Focus Group Discussion) mengingat beban potensi penularan Covid-19 sangat besar bila orang-orang berada dalam kerumunan.

Para Peneliti dituntut untuk memiliki solusi kreatif dan keterampilan baru dalam merancang dan melakukan metode penelitian kualitatif di tengah pandemi ini. Di satu sisi, validitas datanya tetap bisa akuntabel. Hal-hal yang mendapatkan penyesuaian dalam proses peneliti adalah teknik pengumpulan data.

Para Peneliti perlu merancang desain protokol wawancara. Misalnya dengan melakukan teknik wawancara melalui daring. Namun, dalam situasi pandemi bisa memicu masalah kerahasiaan dan privasi (pada sisi kedua layar gadget). Misalnya saja, ketika subyek penelitian berada di rumah dan di dalamnya terdapat anggota keluarga, dikhawatirkan mengganggu subyek penelitian untuk mengungkapkan secara mendalam dan bebas karena alasan kerahasiaan.

Selain itu, peneliti bisa melakukan pengumpulan data mulai dengan dokumen google/studi literatur dan diskusi melalui google meet atau zoom. Dalam kondisi seperti ini, peneliti perlu meminta izin (sikap etis) untuk menggunakan semua obrolan sebagai data. Baru setelahnya, peneliti dapat mengolah dan menggunakan data.

Rekomendasi dan Kesimpulan

Melakukan aktivitas penelitian kualitatif saat pandemi memelukan solusi kreatif. Misalnya saja dengan teknik pengumpulan data secara online. Perlu berhati-hati pula dalam merencanakan data secara online. Kemudian, peneliti perlu melakukan pendekatan secara etis kepada subyek penelitian. Sehingga, proses penelitian tetap dapat menjaga privasi dan ruang rahasia demi kenyamatan mereka bersama. Choose best ways to deposit to online casino with playamoaustralia .

***

*)Oleh; Dewangga Putra Mikola, Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Negeri Yogyakarta.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES