Kopi TIMES

Menakar Kesehatan Mental Kita

Rabu, 21 Oktober 2020 - 12:00 | 134.27k
Nurjihan Begum Amir | Alumni Psikologi.
Nurjihan Begum Amir | Alumni Psikologi.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beberapa waktu lalu, tepat 10 Oktober 2020 diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia. Masa pandemi ini secara langsung telah berpengaruh terhadap kesehatan mental masyarakat. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa saja kriteria mental yang sehat. Menurut WHO terdapat 4 kriteria seseorang dikatakan sehat mental di antaranya potensi diri direalisasikan, bekerja produktif dan berkah, tangguh terhadap tekanan, dan memberikan kontribusi. Mari kita simak penjelasan berikut!

1. Potensi Diri Direalisasikan

Potensi diri adalah kemampuan manusia yang belum digali dan digunakan secara maksimal (Yung, 2003). Potensi ini akan terlihat ketika dia sudah di realisasikan. Perlu adanya rangsangan agar potensi muncul sehingga menjadi aktivitas yang bermanfaat. Potensi muncul dengan melakukan eksplorasi.

Masa pandemi ini telah memaksa orang-orang mengeluarkan potensi yang tak disadari sebelumnya. Misalnya potensi untuk melakukan segala sesuatu dengan cara digital kini menjadi trend baru, padahal sebelumnya peralihan ke arah digitalisasi ke berbagai bidang diprediksikan akan bisa terlaksana dalam jangka waktu lama. Namun berkat pandemi potensi ini muncul lebih cepat.

Selain itu juga, potensi mengeluarkan keahlian memasak, menjadi guru, menjadi pedagang online, dipaksa muncul karena keterbatasan mobilitas di masa pandemi ini. Mungkin awalnya terpaksa, namun ketika semua hal tersebut dilakukan terus-menerus akan menjadi kompetensi. Jadi apakah kondisi pandemi ini kita telah memunculkan potensi yang selama ini terpendam?

2. Bekerja Produktif dan Berkah

Pandemi tengah membuat aktivitas berubah yang awalnya belajar di sekolah, bekerja di kantor, beribadah di tempat ibadah, dan aktivitas publik lainnya, menjadi terbatas di rumah. Ketika semua berubah apakah produktifitas kita masih tinggi atau tidak, atau bahkan menurun.

Jika tetap produktif artinya kondisi pandemi tidak terlalu memberikan pengaruh signifikan. Kita masih bisa menyesuaikan dengan kondisi yang berubah bisa dikatakan kita sehat mental. Jika terjadi kebingungan ketika adanya perubahan, perlu segera mengembangkan kompetensi baru yang dibutuhkan. Misalnya kompetensi melakukan komunikasi digital, mengoperasikan perangkat webinar, menyusun kurikulum online, dan lain-lain. 

3. Tangguh terhadap Tekanan

Tak ada hidup tanpa tekanan. Ada sebuah ungkapan, jika ingin hidup tanpa tekanan, datang saja ke pemakaman umum. Artinya adanya tekanan memang tak terelakan. Hal terpenting adalah bagaimana kita menyikapi tekanan itu. Adapun sejatinya tekanan datang ketika tuntutan melampaui kemampuan yang kita miliki. Selama kemampuan melampaui tuntutan, kita akan relatif lebih merasa nyaman. Tidak menimbulkan perasaan tertekan (stress). Supaya tidak stress, pastikan kita memiliki pengetahuan, keterampilan yang melampaui tuntutan kehidupan. Ini adalah saat yang tepat untuk bertanya dalam diri sendiri, dalam hal apa kompetensi yang saya tidak memadai. Jika sudah menemukan apa yang perlu dikuasai, segera mencari aliansi. Cari segera mentor supaya anda mahir dalam kompetensi tertentu.

4. Memberikan Kontribusi

Salah satu ciri mental yang sehat adalah dia tidak hanya memikirkan diri sendiri. Mampu berkontribusi pada lingkungan sekitar, karena bagaimanapun dia lahir dari masyarakat dan akhirnya apa yang dia peroleh dari masyarakat dikembalikan ke masyarakat. Jika memiliki kompetensi pengetahuan, pengaruh, keterampilan, finansial, dan kompetensi lainnya dibagikan ke lingkungan sekitar. Seperti hari ini, suasana pandemi tetap menggerakkan orang-orang untuk bahu membahu mengumpulkan finansial mereka agar jadi kumpulan sedekah yang akan didistribusikan bagi orang-orang yang terdampak. Kontribusi tersebut dikategorikan menjadi kontribusi untuk dirinya, pasangan nya, anak, tetangga, dan masyarakat. 

***

*)Oleh: Nurjihan Begum Amir | Alumni Psikologi.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES