Politik Pilkada Serentak 2020

Mas Yusuf Dapat Keluhan Petani Soal Banyaknya Jalan Rusak di Banyuwangi

Rabu, 21 Oktober 2020 - 08:40 | 56.19k
Yusuf sedang menyerap aspirasi masyarakat (foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Yusuf sedang menyerap aspirasi masyarakat (foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Calon Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko atau Mas Yusuf mendapat keluhan dari masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan pedesaan di Banyuwangi.

Jalan rusak, masih menempati keluhan tertinggi rakyat di pedesaan. Saat melihat melihat langsung proses pengepulan hingga jual beli buah-buahan Marhaen Squad, Mas Yusuf mendapat keluhan jalan rusak, terutama di kawasan penghasil buah-buahan. Marhaen Squad, adalah salah satu pengepul hasil bumi di Dusun Ringinagung, Desa/Kecamatan Pesanggaran.

Pemilik Marhaen Squad, Ika Marhaen sengaja menghadirkan warga setempat, untuk ikut berdiskusi dengan Calon Bupati (Cabup) Mas Yusuf, pada Selasa (20/10/2020) siang.

Mas Yusuf b

Selain mendeklarasikan program-program yang diusung Mas Yusuf-Gus Riza, pemilik nomor urut 01 ini juga membuka tanya jawab dengan warga yang kebanyakan petani jeruk, buah naga hingga cabai. Selain masalah kelangkaan pupuk subsidi, juga masalah jalan yang tidak layak di areal pertanian.

"Para petani di sini hanya mengharapkan perhatian pemerintah, agar akses jalan petani di kebun bisa layak dilalui. Meskipun kami berada jauh kota atau jauh dari wisata, tetapi jalan itu bisa melancarkan distribusi hasil pertanian," ungkap salah satu petani saat mengajukan permohonan dalam pertemuan.

Masalah Pupuk Subsidi, Mas Yusuf kembali menegaskan pernyataanya, bahwa itu tidak terjadi di Banyuwangi saja. Secara Nasional juga langka, karena pemotongan dana subsidi hingga 50 persen. Sehingga, pengadaan Pupuk Subsidi dibatasi.

"Kalau masalah perbaikan jalan, ke depan pasti akan kita perhatikan. Oleh karena itu, kita perlu bersama memenangkan paslon 01, supaya nanti program kami terlaksana dan kami bisa melakukan perbaikan jalan," ungkap Mas Yusuf.

Sementara itu Nanang Triatmoko, seorang petani setempat mengatakan, ia tetap menggunakan pupuk non-subsidi meskipun lebih mahal.

"Dengan adanya ini, saya rasa pupuk non-subsidi memiliki khasiat yang lebih tinggi daripada pupuk subsidi. Memang perhitungannya lebih mahal, tapi itu tidak banyak, dan hasil panen saya pun lebih baik," tegasnya.

Mas Yusuf mengaku kagum terhadap petani yang cerdas menanggani masalah, seperti Nanang Triatmoko. "Nah, untuk sementara ini kita harus bersabar. Apa yang dilakukan Nanang ini, sangat patut untuk kita contoh dalam masalah ini," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES