Pendidikan UIN Malang

Prof Dr Abdul Haris: Anak Tentara yang Jadi Rektor

Rabu, 21 Oktober 2020 - 07:28 | 296.63k
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Abdul Haris bersama keluarga. Sugeng milad ke-58 Prof! (Foto: Humas UIN Malang for TIMES Indonesia)
Rektor UIN Maliki Malang Prof Dr Abdul Haris bersama keluarga. Sugeng milad ke-58 Prof! (Foto: Humas UIN Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – "Hidup itu kan seperti puzzle. Kita tak akan benar-benar paham, jika kita tak menyatukan kepingan-kepingan pengalaman itu dalam sebuah bingkai,” ucap Prof Dr Abdul Haris, rektor UIN Maliki Malang, suatu ketika saat kami sempat ngobrol santai.

Kala itu di pojok ruangan sekretariat Kantor PWNU Jatim. Sebelah timur Masjid Al Akbar Surabaya. Sekira Maret 2017 silam.

Kami ngobrol berempat. Di PWNU, Prof Haris - yang guru besar Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya - masih menjabat sebagai ketua LP Ma'arif NU Jatim. Organisasi sekolah-sekolah di bawah naungan NU.

Banyak hal yang kami obrolkan waktu itu. Dari jam 14.00 sampai Maghrib. Kiai Haris pun mengajak berbuka. Ada teh manis dan gorengan. Seadanya. 

Prof Haris ini memang tak pernah lepas puasa Senin Kamis. Sejak muda. 

Bahkan sejak nyantri di Ponpes Tebuireng Jombang. Juga saat di Pesantren At Taufik, Sambong, Jombang. Warisan nyantri yang selalu dijalankan hingga sekarang. Saat jadi Rektor UIN Maliki Malang.

Tak hanya itu. Didikan dan teladan kedua orang tuanya, Pak Haji Paedjan dan Bu Hj Suparti, juga sangat membekas. 

Abdul-Haris-2.jpg

"Beliau berdua selalu mengingatkan saya untuk tidak melupakan ibadah. Hampir tak pernah lupa. Seperti minum obat. Tiga kali sehari," kenangnya.

Ayahnya yang pensiunan TNI makin menguatkan didikan pada Haris muda. Alam Desa Kalanganyar Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, pun banyak mendidik kesederhanaannya.

Klop. Didikan tentara. Plus pembelajaran hidup khas desa yang penuh kesantunan dan kesederhanaan. Qanaah.

Ditambah lagi didikan pesantren dengan segala bangunan akhlak, budi pekerti, dan filosofi hidup yang kuat di dalamnya. 

"Jadi Mas, dapat jabatan atau tidak, misi saya tetap membangun bangsa ini dari jalur pendidikan," ucap Prof Haris pada kami soal jalan hidupnya. 

Kalimat yang menunjukkan karakter kuat. Pula, nasionalisme, keistiqamahan, ketawadluan, keqanaahan, dan keikhlasan. Hasbunallah wanikmal wakil. Nikmal maula wanikman nashir

Filosofi yang kuat dalam hidupnya pun sangat dipegang teguh. Bahkan soal jabatan sekali pun. 

Itu tampak saat pertarungannya dalam pemilihan rektor UIN Maliki Malang pada 2017 lalu. Haris selalu santai. Tidak ada greget mencolok. Hanya usaha-usaha ringan dan strategis dari teman dan sahabat-sahabatnya.

Bahkan saat detik-detik terakhir, penentuan di tingkat Kemenag RI pun, Prof Haris tidak tahu menahu. Apalagi rektor incumbent, Prof Mudjia Rahardja, sudah deklarasi terpilih lagi.

Namun di Jumat pagi, tiba-tiba berubah. Abdul Haris yang anak tentara ini dilantik bakda Jumat menjadi Rektor UIN Maliki Malang.

Semua kaget. Ada yang menangis. Ada pula yang gembira dengan sujud syukur. Proses ini sangat menarik dan unik.

Rupanya, inilah makna nyata puzzle dalam kehidupan seorang Abdul Haris. Ia terus berusa mengeja jalan hidupnya.

Dengan penuh kehati-hatian, Haris mengeja puzzle hidupnya perlahan. Puzzle pengalaman demi pengalaman ditata. Tak ada yang terlewatkan. 

Sampai akhirnya menemukan jalan yang sama. Jalan antara keinginan Gusti Allah dan keinginannya sebagai seorang manusia dan pendidik. 

Prof Haris terus coba mengurai dan mencari titik temu dari tiap persimpangan pengalaman puzzle hidupnya. Menata dan menyulamnya. Hingga ia tahu di mana posisinya dan mesti melakukan apa. 

Itulah Prof Haris yang hari ini, 21 Oktober 2020, ia memperingati miladnya yang ke 58. Abdul Haris lahir di Lamongan, 21 Oktober 1962. 

Sugeng milad Prof Dr Abdul Haris. Teruslah berkarya dengan kesederhanaan dan keistiqamahan Sampean. Jangan melupakan tradisi santri, anak desa, dan anak tentara. Puzzle hidup Sampean masih butuh terus ditata. Saya yakin Sampean sudah bisa menerka di mana posisi dan akan melakukan apa. Karena Sampean punya keahlian dan ilmunya untuk menata kepingan puzzle Sampean. (*)

* Penulis adalah Khoirul Anwar, alumnus UIN Malang dan sahabat Prof Abdul Haris.

Ekoran-Edisi-Rabu-21-Oktoberr-2020-Pak-Rektor-UIN-Malang-Anak-Tentara.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES