Ekonomi

BPR Bank Bantul Dukung Kebangkitan UMKM di Bantul

Selasa, 20 Oktober 2020 - 21:09 | 59.37k
Suasana Business Matching yang digelar BPR Bank Bantul. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Suasana Business Matching yang digelar BPR Bank Bantul. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Mendukung kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bantul. Perseroda BPR Bank Bantul sudah menyiapkan produk kredit ramah UMKM.

Direktur Bisnis BPR Bank Bantul Hery Sutanto menyampaikan hal ini kepada puluhan pelaku UMKM di kecamatan Pundong. Pada kegiatan Business Matching dan Pemberdayaan UMKM Kepada Pelaku Usaha Desa Wisata Selasa (20/10/2020) di Aula kantor kecamatan Pundong.

BPR Bank Bantul menyediakan kredit Merapi dengan bunga 0,5 persen perbulan dengan nilai pinjaman maksimal Rp 10 Juta. Dengan masa kredit minimal 3 bulan, produk ini sangat cocok untuk usaha sangat mikro yang sifatnya perorangan. Karena kreditur cukup membayar bunganya setiap bulan. Sedangkan pokok pinjaman dibayar pada bulan terakhir.

Untuk usaha Desa Wisata yang dikelola secara berkelompok tersedia produk Projo Bakul. Masih dengan bunga 0,5 persen perbulan, pinjaman ditanggung semua anggota kelompok yang terdiri dari 5 hingga 10 orang. Sedangkan untuk usaha yang sudah cukup besar tersedia kredit Projo. Dengan nilai kredit mencapai Rp 200 Juta dan masa kredit  hingga 58 bulan.

Kecepatan dan kemudahan pelayanan terus ditingkatkan untuk menyaingi praktek rentenir. Dengan persyaratan identitas yang pasti dimiliki Nasabah. Serta mendekatkan kantor layanan dengan masyarakat. Bahkan upaya jemput bola dengan membagikan nomor WhatsApp petugas kepada nasabah.

"Untuk dapat bersaing dengan rentenir maka etugas yang akan mendatangi nasabah," jelas Hery Sutanto. 

Dengan nilai kredit mencapai Rp 130 Miliar, BPR Bank Bantul sudah melayani 3.400 pelaku UMKM di Bantul. Meski jumlahnya di lapangan lebih banyak. Menyusul terdapatnya nasabah kolektif yang hanya tercatat dalam satu nomor rekening. Tahun ini ditargetkan nilai kredit untuk UMKM mencapai Rp 150 Miliar.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (KUMKP) Bantul Agus Sulistyana yang hadir sebagai Narasumber memastikan permodalan menjadi faktor penting bagi UMKM untuk bangkit. Setelah mengalami keterpurukan akibat Pandemi Covid-19. Pelaku UMKM membutuhkan dana segar untuk memulai kembali usahanya.

Kebutuhan ini disikapi oleh perbankan dengan menggulirkan produk-produk kredit dengan bunga murah dan proses mudah. Pelaku UMKM harus mampu memanfaatkan kesempatan ini. Dengan catatan harus memanfaatkan kredit untuk kegiatan produktif. Sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar.

Agustina, salah satu pelaku UMKM di Kecamatan Pundong mengaku membutuhkan dukungan modal yang bersifat instan. Karena kebutuhannya bersifat insidental. Seperti saat mendapat order dalam jumlah besar. Sehingga setelah mendapat pembayaran dari pembeli langsung dikembalikan ke Bank. Sementara bila harus memegang pinjaman terlalu lama, rentan untuk belanja konsumtif. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES