Tekno

LinkAja Dukung Pengembangan Ekosistem Wisata Banyuwangi via Transaksi Digital

Selasa, 20 Oktober 2020 - 16:18 | 76.01k
Edward Kilian Suwignyo, Direktur Marketing LinkAja. (FOTO: tangkapan layar dalam pertemuan virtual pada aplikasi Zoom)
Edward Kilian Suwignyo, Direktur Marketing LinkAja. (FOTO: tangkapan layar dalam pertemuan virtual pada aplikasi Zoom)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pandemi Covid-19 yang terus berlanjut menjadi tantangan tersendiri di sektor pariwisata, termasuk bagi Kabupaten Banyuwangi. Untuk itu, LinkAja hadir untuk mendukung kebangkitan dan pengembangan ekosistem wisata berbasis kemudahan transaksi digital.

Sebagai platform uang elektronik nasional, LinkAja menghadirkan solusi pembayaran non tunai pertama dan satu-satunya di aplikasi Banyuwangitourism.

Hal ini telah diresmikan melalui penandatangan Perjanjian Kerja Sama secara virtual antara LinkAja dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Selasa (20/10/2020).

Peresmian kerja sama ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran aplikasi Banyuwangitourism, sebagai aplikasi pemesanan tiket wisata yang disediakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Disini, wisatawan yang hendak mengunjungi berbagai destinasi di Banyuwangi tidak lagi harus membeli tiket di loket. Aplikasi ini dihadirkan sebagai langkah kesiapan Dinas pariwisata dalam menyambut wisatawan di era adaptasi kebiasaan baru.

Selain sebagai sumber pembayaran nontunai pada aplikasi Banyuwangitourism, LinkAja, dengan didukung oleh Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) juga secara progresif mendorong digitalisasi transaksi ini.

"Melalui metode pembayaran berbasis QRIS (Quick Respons Indonesian Standard) di berbagai UMKM sekitar area wisata yang menjual makanan/ minuman dan cendera mata, yang memungkinkan pembayaran untuk dapat dilakukan dengan lebih dari satu operator," kata Edward Kilian Suwignyo, Direktur Marketing LinkAja.

Dukungan LinkAja kali ini pun relevan dengan situasi pandemi, dimana pembayaran elektronik dapat membantu seluruh lapisan masyarakat untuk tetap dapat produktif dan tetap menjaga protokol kesehatan, dengan mengurangi paparan terhadap penggunaan uang tunai.

Ke depannya, LinkAja juga akan menyediakan tempat pengisian saldo di berbagai area destinasi wisata.

"Kerja sama digitalisasi pembayaran dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi ini merupakan bentuk nyata dari komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata," katanya.

Dia berharap, warga Banyuwangi maupun wisatawan dapat turut bersama-sama menghidupkan kembali UMKM yang ada. Sesuai dengan program LinkAja dalam membangun ekosistem dan platform layanan keuangan digital yang melayani kebutuhan masyarakat kelas menengah dan UMKM di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda, kerjasama ini mampu membangkitkan geliat ekonomi kreatif di sektor pariwisata.

"Terima kasih atas kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan LinkAja, kita berharap ke depan destinasi pariwisata dan seluruh pelaku pariwisata yang terlibat dalam kemajuan pariwisata Banyuwangi bisa menikmati layanan ini," kata Bramuda.

Di sini, LinkAja memberikan cashback menarik sebesar 20 persen dengan minimal transaksi sebesar Rp 25 ribu. Selama periode 19 Oktober sampai 1 November 2020.

Adapun pembayaran yang bisa dilakukan dengan LinkAja di Banyuwangi saat ini adalah, di Pasar Rogojampi, Pusat Oleh-oleh dan Kuliner. Seperti di TukTuk Tea, Nyoklat Klasik, Srengenge Wetan, Osing Deles, Sego Tempong Mbok Wah, Diskuupi.

"Untuk pembayaran penginapan di antaranya, Dialoog Hotel, Kampung Osing Inn, Villa Kemarang, Kokoon Hotel, Pandansari Homestay, Pondok Seruni Homestay, Illira Hotel. Dan masih banyak lagi," cetus Bramuda.

Sedangkan untuk pembayaran tiket wisata di antaranya Bangsring Underwater, Grand Watudodol, Pantai Cacalan, Pantai Boom, Air Terjun Jagir, Air Terjun Kalibendo, Agrowisata Taman Suruh, Taman Gandrung Terakota, Pantai Cemara, Sendang Seruni, Green Gumuk Candi, Wisata Pinus Songgon, De Djawatan Forest dan masih banyak lagi.

Perlu diketahui, LinkAja telah dapat digunakan di lebih dari 600 ribu merchant lokal dan lebih dari 280 ribu merchant nasional. Mencakup 134 moda transportasi, lebih dari 500 pasar tradisional, lebih dari 14 ribu partner donasi digital dan ribuan e-commerce. Termasuk di Kabupaten Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES