Demo Omnibus Law di Grahadi, Pedagang Kaki Lima: Kalau Kisruh Ya Seneb!
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Aksi demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja memberi berkah tersendiri bagi pedagang kaki lima di seputar Taman Apsari Surabaya. Tepatnya, terletak di seberang Gedung Negara Grahadi.
Mereka berjajar rapi menanti rejeki dari para demonstran yang merasa kehausan atau sekedar menikmati jajanan pinggir jalan.
Sriati (72) mengaku jualannya ramai saat ada aksi turun ke jalan. Namu, Ia juga ngeri. Apalagi jika terjadi aksi anarkis seperti demo tolak Omnibus Law Jilid I lalu.
"Ramai ya seneng kalau kisruh ya seneb (sakit perut)," katanya.
Ia harus bersembunyi di bawah rombong kecil karena merasa terancam. Tempatnya berjualan minuman dingin dan rokok dilempari mercon dan gas air mata. Dalam kondisi demikian, ia lantas memperbanyak membaca shalawat.
Ia berharap, demo kali ini berlangsung damai. Sehingga ia juga bisa mencari nafkah dengan tenang.
"Demo nggak apa-apa tapi jangan kisruh, kan saya cari makan. Damai-damai aja. Orang nggak ada orang kok disemprot gas air mata," ujarnya.
Senada, Mastur, penjual pentol juga mengaku bersyukur dengan aksi menolak Omnibus Law ini. Aksi demo UU Cipta Kerja membuat dagangannya ludes. Dia menyampaikan harapan serupa. "Ya terkadang habis kadang masih banyak. Harapanya ya pokok damai saja," terang Mastur kalem. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |