Peristiwa Daerah

Posko J3K Warkop MerrC Redam Kecemasan Pengguna GoJek di Tengah Pandemi

Selasa, 20 Oktober 2020 - 13:40 | 229.59k
Relawan Posko J3K GoJek di Warkop MerrC, Tansil, tengah melakukan pengecekan suhu berkala kepada mitra driver, Selasa (20/10/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Relawan Posko J3K GoJek di Warkop MerrC, Tansil, tengah melakukan pengecekan suhu berkala kepada mitra driver, Selasa (20/10/2020). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam tujuh bulan terakhir, Posko Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan (J3K) GoJek di Sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) Rungkut Asri Surabaya, menjadi rujukan pemeriksaan mitra driver.

Di tempat yang juga dikenal dengan nama Posko Warkop MerrC itu, pengemudi rutin melakukan verifikasi cek suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan minimal lima hingga tujuh hari sekali. 

Penjaga posko terdiri dari tiga orang, yakni M Firdaus, Rully Jack, dan Tansil. Ketiganya memiliki tugas masing-masing. 

gojek b

Firdaus, selain bertugas mengecek suhu dan pengatur antrean juga memastikan sekat antara pengemudi dan penumpang GoCar tetap terpasang. 

Lalu Rully, bertugas melakukan penyemprotan disinfektan kendaraan. Sedangkan Tansil kebagian scanner dan penginput data driver. 

"Posko ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pada masyarakat, bahwa mitra driver benar-benar sehat," kata Firdaus, Selasa (20/10/2020) siang.

"Kehadiran posko ini sekaligus menjawab kecemasan pengguna aplikasi GoJek di tengah pandemi Covid-19," sambungnya.

Secara keseluruhan, tutur Firdaus, sebagian besar relawan posko merupakan eks manajemen dan Relawan Unit Reaksi Cepat (URC) Gojek. Mereka siaga sejak pukul 08.00-17.00 WIB.

"Manajemen sendiri yang memilih lokasi ini, sebagai posko utama di kawasan Surabaya timur," kata Firdaus.

Sebelum bertugas menjaga posko, mereka mendapat pelatihan dari perusahaan. Di sisi lain, driver juga menerima sosialisasi melalui sistem aplikasi. 

"Kami tinggal standby di posko. Tiap posko beda jumlah relawannya, ada dua pelayanan untuk GoCar dan GoRide," terang Firdaus.

Jika akses mobil tidak terpenuhi lantaran setiap pagi selalu antre, lanjut Firdaus, driver bisa melakukan pemeriksaan di Posko Warkop Bara Bere, Margomulyo. 

"Kalau ramai dari start pembukaan selanjutnya giliran. Ramai penumpukan saat pagi, pukul 07.45 WIB driver sudah kumpul," kata Firdaus. 

Setidaknya, dalam sehari kurang lebih 450 driver GoJek termasuk mitra GoCar melakukan pemeriksaan di Posko Warkop MerrC. Mereka juga mendapatkan alat kesehatan seperti masker, face shield, dan hand sanitizer yang dibagikan setiap bulan. 

Tak hanya para driver, petugas posko bahkan dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) lengkap berikut sarung tangan medis. 

Rully, misalnya, sebagai petugas penyemprot disinfektan sebenarnya dibekali mantel khusus dari GoJek. Tapi karena cuaca Surabaya sangat panas, dia  mengganti dengan hazmat yang lebih tipis namun tetap aman. 

"Inisiatif memakai hazmat karena ini donasi dari teman, sementara dari Gojek berupa mantel dan bisa minta sewaktu-waktu jika rusak," kata Rully. 

Akun Bisa Dibekukan

Siang ini, sudah 200-an driver melakukan pemeriksaan. Mereka mampir Posko Warkop MerrC minimal lima hari setelah kunjungan hingga maksimal batas waktu tujuh hari sekali. 

"Kalau lebih dari seminggu mitra tidak melakukan pengecekan, akun akan dibekukan sementara sampai dia datang ke posko," kata Firdaus.

Setiap berkunjung ke posko, mitra driver wajib bersepatu dan bercelana panjang serta tidak lupa menunjukkan aplikasi. Selanjutnya, petugas melakukan cek suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan kendaraan. 

gojek c

Jika suhu tubuh mitra terdeteksi di atas 37,5 derajat celsius, maka akan dilakukan pengecekan ulang selama tiga kali. Apabila tidak mengalami perubahan, driver langsung dihubungi call center karena data real time tersebut.

"Kita shoot tiga kali. Jika suhu masih sama, kita suruh proses pendinginan, istirahat 5-10 menit. Kalau tak berubah kita input data dan akun dibekukan sementara oleh pihak GoJek," tandas Firdaus. 

Sedangkan drivernya, imbuh Firdaus, "Disuruh istirahat dulu, nanti disuruh rapid test dengan biaya dari GoJek. Bentuknya voucher di rumah sakit rekanan Halodoc."

Hasil rapid test bisa ditunggu selama 1 x 24 jam dan dikirim melalui email pribadi driver. Apabila negatif, aplikasi bisa terbuka kembali. Jika positif, driver langsung disarankan swab. 

"Kalau reaktif dan swab dari GoJek ada budget Rp 600 ribu. Yang jelas budgetnya segitu, sisanya driver tambah sendiri," kata Rully. 

Driver pun memahami prosedur wajib ini secara berkala. Petugas juga tidak bisa mengisi data sembarangan. 

"Jadi notifikasi di layar bukan abal-abal, sesuai kenyataan. Artinya ada jaminan untuk pelanggan juga," kata Rully. 

Bagi mitra GoJek yang positif, imbuhnya, mendapatkan uang kompensasi selama istirahat 14 hari penuh sebesar Rp 1,4 juta untuk pengemudi roda dua dan Rp 2,4 juta bagi pengemudi roda empat. 

Salah seorang driver, Bima, mengaku aktif berkunjung ke Posko Warkop MerrC. Menurutnya, setiap driver wajib cek seminggu sekali di posko-posko yang tertera di aplikasi. Khusus di Surabaya, terdapat enam titik posko. 

Syarat dan ketentuan driver untuk melakukan penyemprotan, menurut Bima, harus menekan "Buat Janji" terlebih dahulu di layar aplikasi.

"Tinggal pilih posko mana yang mau driver datangi. Kalau saya sendiri lebih dekat dengan Warkop MerrC, jadi saya di Rungkut Asri," ungkapnya. 

Setiap hari dia juga melakukan verifikasi muka (Vermuk). Tampilan Vermuk J3K biasanya muncul saat pagi hari. 

"Aturannya ketat. Kalau waktunya Vermuk J3K, kita harus verifikasi muka menggunakan masker dan mengisi data keterangan bahwa kita sehat," kata Bima. 

Bahkan tak jarang driver mau tidak mau berhenti di tengah jalan ketika muncul notifikasi Vermuk. Driver harus membuka layar dan mengirim foto terbaru saat itu juga. 

Tujuannya, memastikan mitra driver tetap menggunakan masker. Vermuk alias selfie verifikasi masker berlaku sejak pembaruan aplikasi semasa pandemi Covid-19. 

Sejak awal sebelum posko berdiri, Bima sempat mengeluh order menipis karena ketakutan pelaggan akan penyebaran Covid-19.

Namun kehadiran posko ini memberikan jaminan keamanan. Apalagi notifikasi hasil pemeriksaan langsung keluar di layar pelangan, yang menyatakan driver dalam keadaan aman dan siap mengantar penumpang maupun pesanan. 

Gojek Tetap Andalan

Rasa aman dan tetap nyaman harus tetap dijaga GoJek, karena tak bisa dipungkiri teknologi platform Ojol benar-benar menjadi secercah penolong di masa pandemi Covid-19. Misal untuk pesan antar makanan guna menghindari kerumunan. 

Kendati beberapa pengguna sempat merasakan kekhawatiran tersendiri terkait keamanan, mengingat Covid-19 masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

GoFood misalnya, banyak diminati masyarakat. Bahkan, diprediksi transaksi digital mengalami peningkatan di beberapa kota, terutama yang situasi pandeminya tak kunjung landai. 

Menurut praktisi kesehatan, Yuni Kurniawaty SKep MSi Ners, keamanan penggunaan platform Ojol pesan antar makanan memang berbeda dengan platform digital angkut penumpang.

"Karena para konsumen tetap memperhatikan higienisitas, terlebih di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

Karena itu, kata Yuni, standar protokol yang ditetapkan seharusnya tetap dilakukan secara periodik untuk menambah kepercayaan konsumen pada pemilik platform. 

Apalagi, menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Herlin Ferliana, moda angkutan online baik jasa pengantaran makanan maupun transportasi pengangkutan, saat ini sudah mulai berjalan kembali. 

Namun pihaknya selalu mengingatkan, baik pemilik platform maupun mitra bisnis agar tetap mematuhi protokol kesehatan demi keamanan. 

"Sehingga kalau itu untuk mengangkut orang, berarti yang pertama pengendara memang harus sehat. Yakinkan pengemudi bahwa petugas ini betul-betu sehat," kata Herlin saat dihubungi secara terpisah.

Menurut Herlin, ada beberapa yang memang lebih memberikan pengamanan lagi antara penumpang dengan driver, yaitu pemasangan penyekat dari fiber.

Kalaupun tidak ada penyekat, sebaiknya penumpang menggunakan face shield dan setelah turun bisa langsung menyemprotkan disinfektan. 

"Itu lebih aman. Tidak perlu ngobrol sepanjang jalan, cukup mengikuti aplikasi, jangan ada lontaran pembicaraan yang menimbulkan percikan," tambahnya. 

Selain itu, dia menyarankan penumpang membawa sendiri helm pribadinya agar tidak berganti-ganti dengan orang lain. 

Demikian pula untuk jasa pengiriman barang. Sebelum barang di tangan driver maupun setelah sampai di tangan penerima, sebaiknya disterilkan terlebih dahulu. 

Penerima barang tidak harus bertemu dengan driver, cukup janjian akan diletakkan di mana. Sebelum mengambil, barang tersebut disemprot kembali. 

"Itu adalah salah satu cara kita untuk pengamanan, supaya kita bisa terhindar dari penularan Covid-19," jelas Herlin.

Kalaupun harus berinteraksi, sebaiknya penerima tetap menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan setelah menyentuh apapun. 

"Termasuk penumpang dan driver wajib memakai masker. Itu wajib dan ada penyekat yang harusnya lebih aman," imbuhnya. 

Tanpa Biaya Tambahan

Kekhawatiran pelanggan tersebut bisa dipahami manajemen GoJek. Karena itulah, kehadiran Posko J3K di Warkop MerrC menjadi jawaban untuk memberi garansi keamanan. Apalagi GoJek telah menjadi andalan masyarakat menuju tatanan hidup baru melalui inisiatif J3K. 

"Hal ini yang menjadi dasar bagi kami dalam menciptakan layanan maupun inisiatif yang bermanfaat, baik bagi ekosistem Gojek maupun masyarakat secara keseluruhan," terang Regional Corporate Affairs Gojek Jatim & Bali Nusra, Alfianto Domy Aji.

Memasuki adaptasi kebiasaan baru, lanjut Domy, GoJek terus berinovasi mendukung masyarakat menjalankan kesehariannya dengan mengedepankan tiga aspek utama: Kesehatan, kebersihan dan keamanan sehingga setiap layanan GoJek terangkai dalam sebuah inisiatif besar yaitu J3K yang dihadirkan tanpa ada biaya tambahan yang dibebankan kepada mitra maupun pelanggan. 

Domy menegaskan, kampanye J3K dari hulu ke hilir sendiri sedang dan terus akan berlangsung hingga akhir tahun ini di seluruh Indonesia secara bertahap. 

"Kami memastikan, bahwa inisiatif J3K ini dihadirkan secara inklusif yang memungkinkan pihak di luar ekosistem juga ikut serta implementasi inisiatif J3K," jelas Domy.

Garansi tersebut juga menyasar GoFood. VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek, Rosel Lavina menuturkan, J3K merupakan strategi perusahaan selama pandemi terutama terkait penerapan protokol kesehatan bagi driver maupun merchant UMKM GoFood. 

Selain menempatkan prosedur keamanan dan higienitas sebagai prioritas, GoJek terus mencari jalan agar mitra merchant GoFood yang didominasi UMKM bisa terus memperoleh penghasilan untuk menjalankan usahanya.

GoFood sebagai penyedia layanan pesan antar makanan online terbesar di Asia Tenggara, kata Rosel, konsisten mengoptimalkan upaya penerapan protokol kebersihan dan kesehatan dalam produksi dan distribusi makanan sampai ke tangan pelanggan. 

"GoFood dan mitra usaha menetapkan standar tinggi dengan memperketat protokol kebersihan dan kesehatan,  bahkan sejak awal pandemi, guna menjaga kepercayaan pelanggan dan terus menjadi andalan masyaraka di tengah masa pandemi," terangnya. 

Komitmen GoJek dan GoFood, lanjutnya, diperkuat dengan diluncurkannya kampanye J3K. "Tentunya agar ekosistem kami lebih aman dan nyaman menjalani aktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Di sisi lain, GoFood juga menerapkan strategi dalam penerapan protokol J3K dengan memperketat protokol kebersihan.  "Lewat strategi ini, GoFood mendorong semakin banyak mitra usaha yang mendaftarkan diri sebagai bentuk komitmen mereka kepada kebersihan dan keamanan makanan," ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES