Peristiwa Nasional

Dampak Gempa Sand Point Alaska, BMKG: Tidak Berdampak Tsunami di Indonesia

Selasa, 20 Oktober 2020 - 12:37 | 63.67k
Pusat gempa bumi 7,5 MAgnitudo di Perairan Alaska, Amerika Utara, Selasa (20/10/2020). (Foto: dok.bmkg)
Pusat gempa bumi 7,5 MAgnitudo di Perairan Alaska, Amerika Utara, Selasa (20/10/2020). (Foto: dok.bmkg)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai gempa di Sand Point, Alaska tidak menimbulkan dampak tsunami di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, terkait gempa magnitudo (M) 7,5 di Sand Point, Alaska pada Selasa (20/10/2020) sekitar pukul 03.54 WIB.

Daryono menjelaskan episenter gempa terjadi pada koordinat 54,64 lintang utara dan 159,87 bujur timur, tepatnya di laut pada jarak 91 kilometer tenggara kota Sand Point, Alaska kedalaman 40 km.

"Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan atau korban jiwa yang diakibatkan oleh gempa bumi ini," kata Daryono dalam keterangan pers, Selasa (20/10/2020).

Ia mengatakan gempa tersebut merupakan gempa dangkal. Mekanisme sumber gempa adalah pergerakan mendatar. Hal ini terlihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust Aleutian, Alaska. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault)," tambahnya.

Daryono menjelaskan bahwa subdiksi Aluetian pusat terjadinya gempa, memang terkenal aktif. Dia menyebut sistem subdiksi lempeng itu merupakan generator gempa kuat Alaska yang beberapa kali pernah menimbulkan tsunami. Subduksi Aleutian terkenal aktif secara seismik dengan laju pergerakan Lempeng Pasifik ke arah barat 75 mm/tahun. 

Sistem subduksi lempeng ini merupakan generator gempa kuat di Alaska yang sudah beberapa kali sudah memicu gempa dan tsunami destruktif. Gempa besar Alaska yang bersumber di zona subduksi Aleutian yang memicu tsunami diantaranya adalah: 1938 (8,3) 1946 (8,1) 1956 (8,6) 1965 (8,7) 1964 (9,2) dan 1986 (8,0). 

Daryono menyampaikan Gempa yang berpusat di Sand Point ini, sempat memicu peringatan dini tsunami di daerah setempat. Namun, tak berselang lama peringatan dini tsunami diakhiri.

"Di Alaska, beberapa sirine perintah evakuasi sempat dibunyikan. Hasil monitoring tinggi muka air laut di sekitar pusat gempa menunjukkan adanya kenaikan muka air laut di stasiun tide gauge, diantaranya: Sand Point 1,4 meter dan Atka 0,2 meter. Namun karena hasil monitoring muka laut hanya mencatat tsunami kecil yang tidak akan berdampak. Selanjutnya peringatan dini tsunami diakhiri," jelasnya.

Berdasarkan data dan hasil permodelan BMKG, Daryono mengatakan tsunami akibat gempa di Sand Point, Alaska tidak akan berdampak di Indonesia. Oleh karena itu, Daryono meminta warga untuk tetap tenang dan tidak percaya dengan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Indonesia, untuk itu masyarakat dihimbau tetap tenang dan tidak mudah percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES