Peristiwa Daerah

Panen Perdana Budidaya Lele KSM Usaha Mulia Sleman Diramaikan Bazar

Minggu, 18 Oktober 2020 - 23:16 | 141.84k
Suasana panen ikan lele oleh KSM Usaha Mulia di Dusun Kandangsari RW 11, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Suasana panen ikan lele oleh KSM Usaha Mulia di Dusun Kandangsari RW 11, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Panen perdana budidaya lele dalam buis beton oleh Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM Usaha Mulia di Dusun Kandangsari RW 11, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman diramaikan bazar murah.

Selain pengurus dan anggota kelompok KSM Usaha Mulia, rangkaian kegiatan panen perdana ini juga melibatkan peran serta komunitas pemuda-pemudi Kandangsari.

Perwakilan Departemen Perikanan UGM, Dr Eko Setyobudi, S.Pi mengatakan semula Departemen Perikanan UGM ini didirikan tahun 1963/1964 dengan nama Bagian Perikanan sebagai salah satu bagian dari Fakultas Pertanian UGM.

Seiring berjalannya waktu, nama Bagian Perikanan berubah menjadi Departemen Perikanan. Pada tahun 1983 berubah menjadi Jurusan Perikanan. Sesuai dengan ketentuan susunan organisasi dan tata kelola di lingkungan Universitas Gadjah Mada, mulai tahun 2016, Jurusan Perikanan berubah lagi menjadi Departemen Perikanan.

KSM-Usaha-Mulia-2.jpg

Departemen Perikanan UGM terbagi dalam tiga bagian yakni Aquakultur, Manajemen Sumber Daya Perikanan serta Tehnologi Hasil Perikanan.

Nah, untuk program pemberdayaan masyarakat idealnya sampai 3 tahun. Mengingat apa gunanya bisa produksi tapi tidak bisa memasarkannya. Sehingga, berbagai ide masyarakat terkait usaha ini bisa terus didampingi dan dikembangkan. Sejak dari proses pemeliharaan hingga pengolahan hasil panen.

"Ikan lele bisa dibuat, makanan olahan berbahan ikan lele seperti yang dilakukan saat ini. Mulai cilok, empek empek dan sebagainya dalam kemasan berlabel. Terjamin higienes nya, sehingga dapat dijadikan contoh. Angan angan saya kedepan bisa dipasarkan oleh para penjual di sekolah - sekolah. Bisa pula di pasarkan di jalan Kaliurang yang saat ini dikenal ramai," kata Eko Setyobudi.

Kabid Perikanan dan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Suwarto SPi MM mengapresiasi keberadaan dan kegiatan KSM Usaha Mulia. Terlebih, meski baru terbentuk pada bulan Juli kemarin. Saat ini sudah bisa menikmati panen perdananya. Bahkan kegiatan yang dilakukan juga cukup banyak. "Ini bisa menjadi contoh, daerah lain," harapnya.

Suwarto menambahkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dengan berbagai program yang ada. Pihaknya akan masuk bersama Pemerintah Kabupaten Sleman. Pihaknya akan melakukan pendampingan kalau diperlukan. Serta akan memfasilitasi sesuai kebutuhan dan tentunya kemampuan yang ada. Menyangkut anggran dan program-program yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.

Selain dilakukan panen lele secara simbolis oleh perwakilan dari para pendamping, unsur pemerintah serta tokoh masyarakat. Dalam kesempatan ini juga digelar bazar murah yang diperuntukan bagi warga masyarakat sekitar.

Humas KSM Usaha Mulia, Abdul Aziz mengatakan, berkat partisipasi, dukungan dan kepedulian dari warga. KSM Usaha Mulia, bisa menyediakan 150 paket bingkisan masing-masing berisi beras 1 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg dan ikan lele segar 1 kg yang dijual dibawah harga pasar.

"Kalau dihitung harganya @Rp 65 ribu. Namun hanya dijual senilai @Rp 35 ribu," ungkap Abdul Aziz.

KSM-Usaha-Mulia-3.jpg

Proses pembelian dilakukan dengan menukarkan kupon yang telah ditebus sehari sebelumnya. Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan. Kehadiran warga berdasar nomor urut kupon dan dibatasi paling banyak dua puluh orang saja yang boleh masuk ke lokasi. Bagi masyarakat umum dapat membeli maksimal 2 item barang berupa pakaian, baju, tas maupun sepatu layak pakai yang dijual kisaran @ Rp 2 ribu hingga @Rp 5 ribu. Selain itu juga tersedia berbagai produk olahan makanan berbahan dasar ikan dan berbagai macam makanan lainnya yang dijual dengan harga bersahabat.

Ketika dimintai pendapatnya, warga setempat yang bernama Sinta mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Selain barang yang dijual harganya murah. Dirinya juga merasa banyak terbantu dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Kalau bisa diadakan ini terus dakam kurun waktu tertentu," harap Sinta.

Senada, Dewi berharap semoga acara seperti ini diadakan lagi. Karena sangat membantu masyarakat yang saat ini terimbas Covid-19.

"Sangat membantu, lumayan ada gula minyak. Sering sering diadakan itu harapan kami," kata Dewi.

Perlu diketahui usaha budidaya lele dalam buis beton dijadikan pilihan warga Kandangsari mengingat ketersediaan lahan yang semakin sedikit dan menyempit.

Bermula dari sekedar perbincangan sederhana beberapa warga saat awal pandemi Covid-19 mewabah. Warga setempat tidak mau sekedar berdiam diri di rumah sejak merebaknya pandemi Covid-19 yang belum tahu sampai kapan akan berakhir ini.

Penuh semangat gotong royongan, mereka kemudian berinisiatif mengisi kekosongan waktu dengan budidaya lele dalam buis beton. Bahu membahu, bersama sama saling membantu membuat sarana budidaya buis beton dan instalasinya dilahan kosong seputar rumah warga. Penyediaan bibit dan pakan selama budidaya berlangsung. Dimana dalam prosesnya selain dilakukan oleh masyarakat. Juga dapat dampingan dan suport dari Departemen Perikanan UGM melalui program kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Dinas Kelautan dan Perikanan D.I. Yogyakarta, PDAM Sleman, Divisi Sosial TIMES Indonesia dan beberapa pihak lainnya.

Hingga terbentuklah secara resmi Kelompok Sosial Masyarakat (KSM) budidaya lele dalam buis beton yang diberi nama “Usaha Mulia” yang diketuai Suyitno akhir bulan Juli lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES