Peristiwa Nasional

Kiprah Syekh Nurjati Sebarkan Islam di Cirebon

Minggu, 18 Oktober 2020 - 20:48 | 178.16k
Pemerhati Sejarah dan Budaya Cirebon Jajat Sudrajat (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)
Pemerhati Sejarah dan Budaya Cirebon Jajat Sudrajat (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Syekh Datuk Kahfi atau biasa dikenal Syekh Nurjati adalah tokoh syiar Islam yang datang dari jazirah Arab ke Cirebon untuk menyebarkan syiar Islam.

Kedatangannya ke Cirebon pada abad ke 13 Masehi misi menyebarkan ajaran Islam melalui tatap muka. Pemerhati Sejarah dan Budaya Cirebon Jajat Sudrajat mengatakan nama besar Syekh Nurjati menjadi sebuah tujuan besar.

Dia menjelaskan Syekh berarti ulama besar, Nur adalah cahaya dan Jati adalah arti dari wilayah Gunung Jati.

"Syekh itu julukan atau gelar dari Arab dan syekh Nurjati juga datang dari Arab ke Cirebon untuk melakukan syiar Islam. Secara kebetulan murid-murid beliau adalah tokoh-tokoh terkemuka," ujar Jajat Sudrajat, Minggu (18/10/2020).

Dia mengatakan Syekh Nurjati adalah guru dari Pangeran Cakra Buana dan Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati. Namanya sangat dihormati oleh masyarakat Cirebon.

Dalam catatan pitutur Cirebon, kiprah Syekh Nurjati yakni membuka pesantren dan memberi ajaran-ajaran di wilayah yang ia singgahi. Menurut Jajat, kedatangan Syekh Nurjati sangat memiliki pengaruh besar terhadap penyebaran Agama Islam.

"Beliau tokoh ulama, Kemudian menjadikan Cirebon berdaulat dan sebuah pemerintahan baik kesultanan ataupun kerajaan," kata Jajat.

Selain dikenal sebagai guru dari Sunan Gunung Jati, Syekh Nurjati juga mengajarkan agama Islam kepada ibunda Sunan Gunung Jati yakni Nyi Mas Rarasantang dan Raden Walangsungsang yang tak lain adalah pamannya. Nyi Mas Rarasantang dan Raden Walangsungsang merupakan putra dari Prabu Siliwangi dengan Nyi Subang Larang.

"Kedatangan pangeran Walangsungsang ke Cirebon saat itu dalam misi mencari ajaran Rasul Karena saat itu belum mengenal ajaran Islam. Di Cirebon tempat yang di maksud adalah tempat dimana syekh Nurjati tinggal," tambah Jajat.

Syekh Nurjati ada setelah Syekh Quro saat itu ajaran Islam sudah ada. Yang bertempat di Amparan Jati (amparan lahan yang luas), Jati (pohon jati) yang sekarang dikenal sebagai Desa Astana Gunung Jati.

Jajat menambahkan hadirnya Syekh Nurjati sangat membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan Islam. Bagaimana Islam akan besar kalau tidak dilakukan oleh seorang pemimpin saat itu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES