Peristiwa Daerah

Cabup Lamongan Kartika Tabarukan di Makam Penasehat Bupati Lamongan

Minggu, 18 Oktober 2020 - 17:35 | 90.64k
Kartika Hidayati, Cabup Lamongan nomor urut 3, tabarukan di makam Syekh Ahmad Hisyamudin bin Sunan Ampel, Minggu (18/10/2020). (FOTO: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Kartika Hidayati, Cabup Lamongan nomor urut 3, tabarukan di makam Syekh Ahmad Hisyamudin bin Sunan Ampel, Minggu (18/10/2020). (FOTO: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Calon Bupati (Cabup) Lamongan nomor urut 3, Kartika Hidayati melakukan tabarukan di makam Waliyullah Syekh Ahmad Hisyamudin (Sunan Deket). Cabup Lamongan Kartika meminta barokah berkah secara berkelanjutan untuk memimpin Kabupaten Lamongan. 

“Sunan Deket atau Mbah Hisyamudin adalah Waliyullah, jadi kita kesini tabarukan dan istiqomah meminta barokah berkah,” kata Kartika Hidayati usai ziarah di makam Hisyamudin bin Sunan Ampel dan menyapa Fatayat dan Muslimat Desa Deketwetan, Kecamatan Deket, Minggu (18/10/2020).   

Kartika mengatakan, ziarah sudah menjadi tradisi warga Nahdliyin untuk mengajarkan arti penting tentang sejarah perjuangan dan bertabarukkan di makam penasehat Bupati Lamongan yang pertama. 

“Mbah Hisyamudin adalah salah satu sesepuh yang menggulowentah Lamongan. Atas perintah dari Kanjeng Sunan Giri III, beliau menjadi penasehat Mbah Ronggo Hadi (Lamong),” ujarnya. 

Selain itu, Ketua PC Muslimat NU Lamongan ini mengatakan, bagaimana nantinya pasangan calon KarSa (Kartika Hidayati-Sa’im) bisa meneruskan cita-cita dari Mbah Ronggo Hadi (Bupati Lamongan pertama) dan Mbah Hisyamudin. 
 
“Sebagai pemimpin penerus Mbah Ronggo Hadi nantinya di Kabupaten Lamongan, kita harus bisa meneruskan cita-citanya,” ucap mantan DPRD Provinsi Jatim.

Kartika juga mengatakan, bagaimana warga NU Lamongan berfikir dan bertindak secara mandiri bisa memberikan sumbangsih. Karena NU ini selalu ada di garda terdepan untuk pengawalan NKRI. 

“Lamongan itu 85 persen adalah warga Nahdliyin. Agar tidak ada loss harus ada ikhtiyar dari PCNU Lamongan yang secara masif ke bawah untuk mengantarkan kader terbaiknya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lamongan,” ucapnya.  

Dia juga mengingatkan, Mbah Ronggohadi adalah murid kinasih dari Kanjeng Sunan Giri dan pondasi awal yang dicanangkannya menggunakan pemerintahan Ahlussunah wal jamaah. Jadi secara logika sangat masuk akal kenapa Lamongan sejak dulu mayoritas adalah Nahdliyin Ahlussunah wal jamaah.  

“Sudah menjadi kewajiban saya untuk meneruskan pondasi yang sudah didirikan Mbah Ronggohadi terkait ajaran Ahlussunah wal jamaah agar tidak akan punah,” kata Cabup Lamongan Kartika usai tabarukan di makam Syekh Ahmad Hisyamudin (Sunan Deket) selaku penasehat Bupati Lamongan pertama. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES