Politik Pilkada Serentak 2020

Survei Poldata, Nia-Usman Miliki Elektabilitas Tertinggi di Pilbup Bandung

Minggu, 18 Oktober 2020 - 14:26 | 90.52k
Hasil Survei Poldata Indonesia Consultant untuk Pilbup Bandung 2020. (FOTO: Dok Poldata Indonesia Consultant for TIMES Indonesia)
Hasil Survei Poldata Indonesia Consultant untuk Pilbup Bandung 2020. (FOTO: Dok Poldata Indonesia Consultant for TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, BANDUNGPoldata Indonesia Consultant mengeluarkan hasil survei bagi peserta di ajang Pilbup Bandung 2020. Hasilnya, pasangan Kurnia Agustina-Usman Sayogi tercatat memiliki elektabilitas atau tingkat keterpilihan yang tinggi dibanding dua pasangan lain. 

Executive Director Poldata Indonesia Consultant Fajar Arif Budiman mengatakan, hasil survei yang dilakukan dan dirilis pada 15 Oktober 2020 menunjukkan jika pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 1 mendapat persentase elektabilitas terbesar.

"Elektabilitas paslon nomor 1 Nia-Usman 48 persen, paslon nomor 2 Yena-Atep 20 persen, dan paslon nomor 3 Dadang-Sahrul 32 persen," ujar Fajar saat dihubungi wartawan via sambungan telepon, Minggu (18/10/2020). 

Survei yang dilakukan Poldata sendiri dilakukan selama 30 hari dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei melibatkan 2.634 responden dengan penghitungan sampel menggunakan rumus slovin dan menghasilkan margin error 2%.

Responden diberikan kuisioner atau pertanyaan yang sama dengan berbagai indikator yang dibutuhkan selama survei dilaksanakan. Responden yang terlibat adalah daftar pemilih tetap (DPT) dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Bandung. 

Survei tersebut, kata Fajar, juga mengukur tingkat persepsi masyarakat atas kinerja pemerintah Kabupaten Bandung. Hasilnya, mayoritas masyarakat mengaku sangat puas atas kinerja pemerintah Bupati Dadang Naser (Suami dari Cabup Bandung Nia).

"Dengan hasil itu, jika Pilbup Bandung dilaksanakan hari ini, maka NU Pasti Sabilulungan yang akan menang," ujar Fajar. 

Fajar menambahkan, paslon NIa-Usman yang membawa jargon NU Pasti Sabilulungan adalah paslon yang terakhir muncul ke permukaan untuk menyatakan sebagai kandidat dibanding dua paslon lain. Sementara dua paslon lain sudah melakukan sosialisasi jauh sebelum tahapan kampanye dilakukan. 

Dari hasil survei itu, Fajar melihat tren kenaikan elektabilitas yang diperoleh paslon NU Pasti Sabilulungan terus mengalami progres yang menanjak. Tren kenaikan elektabilitas paslon NU Pasti Sabilulungan masih terus berlangsung.

"Progres NU Pasti Sabilulungan jauh dari titik klimaks. Sementara yang dua paslon lain yakni Dahsyat dan Bedas sudah berada di titik klimaks," kata dia.

Meski kenaikan tren palson NU Pasti Sabilulunga meningkat, kata Fajar, kekuatan paslon lain pun seimbang atau sama kuat. Persaingan akan sangat ketat dan masing-maisng punya kelebihan.

"Kemudian seluruh paslon disukai oleh segmentasi yang cenderung merata, maka irisan-irisan secara demografis atau kewilayahan akan terjadi secara ketat," pungkas Executive Director Poldata Indonesia Consultant itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES