Politik Pilkada Serentak 2020

Tim Pasangan QA : Sebelum Jadi Cabup Gresik, Pak Qosim Sudah Aktif Berdakwah

Minggu, 18 Oktober 2020 - 11:03 | 58.62k
Cabup Qosim saat melakukan aktivitas berdakwah di Kecamatan Manyar (Foto: Dokumen Tim Paslon QA for TIMES Indonesia).
Cabup Qosim saat melakukan aktivitas berdakwah di Kecamatan Manyar (Foto: Dokumen Tim Paslon QA for TIMES Indonesia).
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, GRESIK – Tim kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Moh Qosim dan Asluchul Alif (Pasangan QA) menilai desakan larangan dari Tim Pasangan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (Niat) terkait aktivitas berdakwah Cabup Qosim adalah tindakan yang berlebihan dan tidak berdasar.

Sekretaris Tim Kampanye QA Hariyanto menerangkan jika Cabup Qosim sejak lama melakukan ceramah di masjid dan menyampaikan gerakan salat subuh berjamaah. Selain itu, Qosim juga aktif melakukan dakwah hingga ke pelosok desa.

Hariyanto menjelaskan, hingga kini pihaknya belum mengetahui fisik surat Tim Advokasi dan Hukum Niat nomor 019/TIM-NIAT/X/2020 perihal keberatan berisi ‘Gerakan Shalat Shubuh Berjamaah dan Tausiah’ ke Bawaslu Gresik.  

"Selama menjadi wakil bupati, Pak Qosim hampir tiap pagi mengawali aktivitasnya berceramah usai salat Subuh di seluruh masjid di Kabupaten Gresik. Kegiatan ceramah ini sudah dilakoni Pak Qosim sejak 2010 silam," kata Hariyanto.

Tidak hanya ceramah subuh, kata Hariyanto, Pak Qosim juga sering menjadi penceramah khutbah Jumat. Di beberapa momen kesempatan, Pak Qosim juga sering berceramah di kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Di antaranya saat menerima undangan walimatul nikah, aqiqoh, peringatan hari besar Islam. 

"Sehingga Pak Qosim berceramah tidak karena ada pemilihan bupati saja. Di tiap kegiatan dan undangan warga, Pak Qosim selalu diminta jadi penceramah," terang dia.

Dikatakannya, selama berceramah, Qosim tidak sekalipun menyinggung persoalan politik. Baik politik nasional maupun regional, lebih-lebih terkait pemilihan bupati Gresik seperti saat ini. 

Dalam setiap berceramah menyesuaikan momen dan undangan yang ada. Seperti mendukung imbauan pemerintah untuk protokol kesehatan Covid-19. Juga ceramah kehidupan  Nabi Muhammad SAW untuk menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari.

"Sehingga kami menilai tudingan dari Tim Advokasi Niat terlalu berlebihan dan tidak memiliki dasar yang jelas. Apalagi meminta Bawaslu melarang Pak Qosim berceramah di masjid ini yang kami anggap berlebihan," jelas Sekretaris Tim Kampanye QA.

Sementara itu Cabup Moch Qosim menjelaskan, selama ini dia memang berkeliling ke masjid, musala dan pondok pesantren untuk berceramah atau memenuhi undangan menyampaikan tausiyah kebaikan. 

"Insya Allah selama saya berceramah agama, saya tidak pernah membawa-bawa masalah politik dalam konten ceramah. Saya hanya menyampaikan pesan kebaikan dan teladan Nabi Besar Muhammad SAW," imbuhnya.

Bahkan dalam setiap kesempatan dia memenuhi undangan berceramah di kegiatan masyarakat seperti aqiqoh, tasyakuran dusun dan desa, hingga walimatul nikah untuk menyampaikan khutbah nikah.

"Kalaupun ada materi di luar itu, biasanya menyampaikan imbauan pemerintah seperti bersama-sama melaksanakan protokol kesehatan untuk menekan Covid-19," jelasnya. 

Sementara itu, terkait tudingan Tim Pasangan Niat soal aktivitas berdakwah Cabup Qosim yang akan berpotensi untuk kampanye, Tim Pasangan QA menilai hal itu berlebihan dan tidak berdasar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES