Olahraga

Bangun Yutikno, Mantan Crosser Banjarnegara yang Garang di Sirkuit Tapi Takut di Jalan Umum

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 13:48 | 52.94k
Bangun Yutikno BE mantan Crosser asal Lemahjaya Wanadadi Banjarnegara saat di Kantor baru DPC PDI Perjuangan Banjarnegara. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Bangun Yutikno BE mantan Crosser asal Lemahjaya Wanadadi Banjarnegara saat di Kantor baru DPC PDI Perjuangan Banjarnegara. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Di era tahun 1980 - an, nama Bangun Yutikno sudah dikenal debutnya di dunia motocross. Dengan sepeda  trailnya andalanya kala itu, Yamaha DT 115 CC itu, ia sudah mengukir nama Banjarnegara di kancah olah raga penuh tantangan ini.

"Saya masih ingat, piala pertama yang diraih saat mengikuti lomba motocross piala Kapolres Banjarnegara tahun 1982. Waktu itu saya menggunakan motor sport 125 CC", kenang Bangun Yutikno, saat berbincang - bincang dengan TIMES Indonesia, Sabtu  (17/10/2020).

Lawan tanding seangkatan dulu diantaranya,  Setya Sunarso dari Jogyakarta,  I Made Fery, Semarang,  Harto Dobleh dan lain - lain.

Meskipun akrab dengan kecepatan dan bahaya, Bangun, yang kini sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara Bidang Kehormatan  mengaku ngeri kalau melihat ada anak-anak muda kebut - kebutan di jalan raya.

Kenapa? Saat ayah dari Shern Nita Maharani Gustiana Putri dan Aida Fitriya Devianti ini merasa garang di sirkuit karena tidak ada rintangan. "Yang ada adalah tantangan untuk menaklukan medan di depan mata. Sehingga kita akan lebih mudah dan sigap mengendalikannya," ucapnya.

"Namun saat mengendarai sepeda motor di jalan umum. Kita tidak mengetahui rintangan, karena bisa saja tiba - tiba muncul di depan mata," imbuhnya.

Untuk itu. ia berpesan kepada generasi muda atau mereka  yang suka dengan dunia otomotif khususnya balap sepeda motor. Hindari kebut - kebutan di jalan raya.

"Salurkan bakatmu, ikut klub dan belajar di tempat yang aman.Jadikanlah bakatmu menjadi sebuah pretasi dan profesional," kata Bangun.

Ia mengakui, masih sering menjumpai di Banjarnegara ada kelompok anak anak muda pada balapan di jalan umum.

"Sungguh ini sangat mengerikan karena motor sekarang larinya sangat kenceng dan jika tidak hati - hati maka dapat berakibat fatal," imbuh Bangun Yutikno yang  kini tinggal bersama isteri tercinta, Endah Kusmiasi di RT 5/ RW 1 Desa Lemahjaya Kecamatan Wanadadi Banjarnegara, Jawa Temgah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES