Politik

Cabup Bandung Dadang Supriatna Siap Kontrak Politik dengan Pedagang Pasar Tradisional

Jumat, 16 Oktober 2020 - 23:12 | 66.13k
Calon Bupati Bandung nomor urut 3 Dadang Supriatna bersama pendukungnya di Kampung Panenjoan RW 13, Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (16/10/2020). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)
Calon Bupati Bandung nomor urut 3 Dadang Supriatna bersama pendukungnya di Kampung Panenjoan RW 13, Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (16/10/2020). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Calon Bupati Bandung nomor urut 3 Dadang Supriatna menyatakan dirinya siap melakukan kontrak politik dengan para pedagang pasar tradisional, untuk membenahi pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bandung termasuk memperjuangkan kesejahteraan para pedagang pasar.

Hal itu diutarakannya saat berdialog dengan Paguyuban Pedagang Pasar Banjaran, di Kampung Panenjoan RW 13, Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (16/10/2020).

Dadang menjelaskan, kontrak politik dengan pedagang pasar tradisional tersebut merupakan keseriusannya untuk memperjuangkan nasib pedagang pasar yang masih banyak belum menentu akibat regulasi yang ada.

Sejumlah aspirasi yang disurakan pedagang pasar antara lain seperti biaya sewa kios di pasar, pinjaman modal dengan bunga rendah, serta merenovasi pasar tradisional yang tidak representatif. Dadang yang berpasangan dengan Sahrul Gunawan (Bedas) di Pilbup Bandung ini juga diminta untuk memberantas pungutan liar yang masih terjadi di sejumlah pasar. 

"Apapun yang menjadi aspirasi para pedagang, saya siap menampungnya. Jangan sampai ada regulasi atau aturan pemerintah yang merugikan pedagang pasar. Untuk memperjuangkan nasib para pedagang pasar tradisional, saya siap melakukan kontrak politik," tandas Dadang di hadapan puluhan pendukungnya.

Lebih dari itu, imbuh Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, para pedagang juga harus mendapatkan perlindungan atas hak-haknya. Jangan sampai jika pedagang pasar ada yang dianggap melanggar aturan, lantas dengan mudah memainkan Satpol PP untuk menertibkan.

"Aparat pemerintah seperti Satpol PP jangan bersikap arogan, sedikit-sedikit menertibkan. Kalau ada pendapat yang berbenturan dengan para pedagang, sebaiknya dimusyawarahkan,," kata Kang DS.

Pedagang juga menyampaikan aspirasi terkait terminal yang lokasinya berdekatan dengan pasar tradisonal. Untuk itu diperlukan revitalisasi pasar sekaligus terminal.

"Seperti di Terminal Banjaran itu Pak Dadang, sekarang fungsinya sudah tidak jelas, bahkan jadi lokasi yang enggak-enggak," beber Asep Anwar, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Banjaran.

Untuk itu Asep berharap pemimpin di Kabupaten Bandung ke depan harus benar-benar pro rakyat, termasuk ke pedagang kecil di pasar tradisional.

"Terkait kontrak politik yang ditawarkan Pak Dadang, kami pedagang di Pasar Banjaran siap untuk melakukannya, kami mau berembuk dulu," kata Asep kepada Dadang Supriatna. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES