Empat Mahasiswi UB Malang Raih Juara 1 Ajang Seafast FPDC se-Asia

TIMESINDONESIA, MALANG – Empat mahasiswi Universitas Brawijaya atau UB Malang menambah deretan prestasi kampus unggulan yang berada di Kota Malang, Jawa Timur. Mereka berhasil memenangkan juara 1 pada ajang Seafast-Indofood Food Product Development Competition (FPDC) 2020 se Asia.

Pengumuman pemenang digelar secara daring melalui aplikasi Zoom pada Kamis (15/10/2020). Termasuk presentasi karya yang awalnya harus tatap muka, karena pandemi Covid-19, terpaksa dipaparkan dari jarak jauh.

Empat mahasiswi itu adalah Dwi Uchtiyawati Rohmah, Daisy, Salsabilla Zahidati (juara 1 dalam kategori beverage). Sementara Eirene Charista Dea meraih juara 1 kategori e-poster.

Mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya itu harus menyelesaikan setoran papernya. Lagi-lagi karena Covid-19 proses pengerjaannya tidak bisa tatap muka.

"Kami kerjakan secara online. Satu tim ini berasal dari daerah yang berbeda sehingga dalam prosesnya banyak sekali drama. Mulai dari koneksi internet, dan lainnya," tutur Dwi Uchtiyawati Rohmah, salah satu perwakilan tim.

Tak hanya itu, ia menjelaskan jika pelaksanaan research (penelitian) juga harus dilakukan secara online. Pasalnya, pandemi Covid-19 ini membuat mobilitas mereka jadi terbatas.

Namun, tantangan itu justru menjadi peluang bagi mahasiswi kreatif ini. Tak ayal, jika karyanya diapresiasi juara 1 dengan mengalahkan kontestan lainnya.

Dwi tidak menyangka bahwa akan menjadi juara pada kategori ini. Karena melihat peserta dari kampus lain juga tidak kalah bagus. Di kategori beverage, juara 2 diraih oleh tim dari IPB dan juara 3 dari ITB.

“Kemungkinan juri tertarik dengan paper kita karena analisis market kita paling akurat,” tambahnya.

Dwi bersama tim mengusung judul Gincha. Gincha adalah kombucha dari blue tea (teh bunga telang) yang diinfuse dengan rimpang jahe. Itu merupakan inovasi minuman fungsional dengan manfaat sebagai probiotik dan detox alami.

Seleksinya juga dibilang ketat dan sengit. Awalnya, peserta mengirimkan abstrak. Dari semua abstrak yang masuk, hanya diambil 20 abstrak terbaik untuk selanjutnya mengirim full paper.

“Kemudian dari 10 full paper itu diambil 5 terbaik untuk dipilih juara 1, 2, dan 3,” terangnya.

Sementara Juara 1 e-poster, Eirene, berharap ke depan bisa berjuang kembali mengembangkan potensinya dan membawa nama baik almamater UB Malang di kancah nasional maupun internasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement