Pedagang Berharap Wisata Religi Makam Gus Dur Segera Dibuka Lagi

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Seperti yang diketahui, sampai saat ini wisata religi makam Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) di Kabupaten Jombang belum dibuka kembali sejak ditutup Maret lalu akibat pandemi Covid-19.

Meskipun beberapa santri pondok pesantren Tebuireng telah kembali dan kegiatan belajar mengajar sudah mulai aktif, penutupan wisata religi makam Gus Dur tetap diberlakukan sebagai antisipasi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pesantren Tebuireng.

Meski demikian, penutupan wisata religi tersebut sangat berdampat bagi semua pedagang yang menggantungkan nasib dengan berjualan di pasar kawasan wisata religi makam Gus Dur.

Seperti dialami Suhermanto (65), salah satu pedagang yang mengaku sangat terdampak akibat penutupan sementara wisata religi makam Gus Dur. Pasalnya, ia bersama keluarga menggatungkan hidup dengan berjualan di kawasan tersebut.

Ia mengaku selama pandemi Covid-19 penjualan menurun dratis hingga kadang ia harus tutup karena tidak ada pembeli. "Tutup total, soalnya tidak ada pembeli," jelasnya.

Dengan belum dibukanya wisata religi tersebut ia masih terbebani pembayaran sewa ruko miliknya. "Sementara ini belum ada pembahasan mengenai sewa ruko dari koperasi pondok yang mengelolanya. Mungkin, karena masih pandemi," ujarnya.

Untuk membantu para pedagang yang terimbas Covid-19 dan penutupan wisata religi makam Gus Dur, pihak pondok memberikan bantuan berupa sembako dari LSPT Tebuireng kepada para pedagang di kawasan wisata religi makam Gus Dur.

"Pernah ada bantuan dari LSPT Tebuireng berupa Sembako," bebernya.

Dengan tekanan biaya hidup Suhermanto berharap, wisata religi makam Gus Dur di Kabupaten Jombang segera dibuka agar ia bisa berjualan kembali. "Kabarnya Januari tahun depan akan dibuka kembali. Semoga saja terealisasi agar bisa berjualan seperti biasanya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement