Peristiwa Daerah

Percepat Diversifikasi Pangan, Kementan RI Upayakan Sinergi Multisektor

Jumat, 16 Oktober 2020 - 10:41 | 44.27k
Penandatangan kerjasama Kementan RI dan  MSI dll. (FOTO: Kementan RI)
Penandatangan kerjasama Kementan RI dan MSI dll. (FOTO: Kementan RI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Percepatan diversifikasi pangan dengan target menurunkan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal memerlukan langkah nyata melalui sinergi bersama multi sektoral. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan RI) menggandeng asosiasi yang bergerak di bidang pengembangan komoditas pangan serta praktisi di bidang teknologi pangan.

Hal tersebut nampak dalam penandatangan nota kesepahaman antara Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan dengan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI), Masyarakat Sagu Indonesia (MASSI) dan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (Patpi) tentang pengembangan industri pengolahan singkong dan sagu sebagai sumber karbohidrat non beras, di Bogor pada Kamis (15/10/2020).

Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, penandatanganan ini selaras dengan penegasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar semua pihak bersinergi dalam memperkuat gerakan diversifikasi pangan, sehingga ketahanan pangan dapat terus terjaga. 

"Saya harap kita semua mengambil peran dalam upaya diversifikasi ini, saya yakin MSI dan MASSI dapat menggerakkan. Kita akan bersinergi untuk mempercepat upaya diversifikasi pangan," tuturnya. 

Komitmen ini merupakan upaya bersama dalam pengembangan industri pengolahan singkong dan sagu sebagai sumber karbohidrat non beras yang meliputi pemasyarakatan, penyediaan bahan baku, penyediaan dan pemanfaatan tekhnologi, penyediaan tenaga ahli dan supervisi pembangunan industri, pengembangan pemasaran produk serta penyediaan data dan informasi.

Selain kampanye untuk mengedukasi masyarakat, Agung menyebut akan menggalakan diversifikasi pangan dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap produk pangan lokal.

"Untuk meningkatkan aksesibilitas, pertama kita lakukan peningkatan produksi. Tentunya nanti akan didukung oleh Ditjen teknis terkait," ungkapnya.

Hal penting yang mendapat perhatiannya adalah pengembangan UMKM, bagaimana meningkatkan kapasitas produksi serta penjualan melalui marketplace agar memudahkan masyarakat mendapatkan pangan lokal.

"Kita bina UMKM pangan lokal, bagaimana membranding produk serta packaging pangan lokal dan manfaatkan KUR untuk pengembangan usaha" ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua MSI Arifin Lambaga menyatakan kesiapannya dalam mendukung upaya diversifikasi pangan ini, dengan melakukan pendampingan kepada petani agar produktivitasnya meningkat. 

"Saat ini produksi 25-30 ton per hektar, kita rencanakan peningkatan produksi hingga 40-50 ton per hektar. Angka ini sebetulnya sudah dicapai di beberapa wilayah, namun kita akan terus  tingkatkan," ujar Ketua MSI Arifin Lambaga menegaskan, untuk mendukung upaya Kementan RI melakukan diversifikasi pangan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES