Kopi TIMES Universitas Islam Malang

What Must Doing Milenial On Pilkada (Ikut Serta, Pengamat atau Sekedar Pupuk Bawang)

Jumat, 16 Oktober 2020 - 10:28 | 58.04k
As'ad Achbar, Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Unisma, Wakil Menteri Luar Negeri BEM Unisma Malang, Anggota IPNU PKPT Raden Rahmat Unisma.
As'ad Achbar, Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Unisma, Wakil Menteri Luar Negeri BEM Unisma Malang, Anggota IPNU PKPT Raden Rahmat Unisma.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam kontestasi pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau bahasa kerennya District Heads Election, akan selalu menghadirkan banyak diskusi, perdebatan dan permasalahan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, perlu kiranya kita mempersiapkan diri khususnya para Milenial dalam menghadapi Pilkada yang sudah di depan mata agar tidak terjerumus di jalan yang menyesatkan.

Mau tidak mau sebagian para Milenial akan di hidangkan dalam dunia rebahannya dengan dinamika Pilkada, beranda sosmed mereka akan dipenuhi dengan banyaknya warta yang menyuguhkan perhelatan Pilkada. Dalam hal ini baik yang masih pemula ataupun yang sudah pernah ikut dalam pemilu raya perlu untuk tau edukasi tentang pemilu.

Pilkada serentak yang akan di laksanakan pada 9 Desember 2020 berdasarkan dikeluarkannya Peraturan KPU (PKPU) Nomor 5 Tahun 2020 mengenai perubahan ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pilkada Tahun 2020.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Lantas apa yang harus dilakukan oleh Milenial ?

Pertama, kenali calon yang maju dalam kontestasi Pilkada. Mulai dari Latar belakang personal, riwayat pendidikan dan track record calon dalam dunia Politik. Bagaimana cara melihat track record atau rekam jejak calon yang akan kita pilih ? Bisa dilihat di web infopemilu.kpu.go.id di dalamnya akan menampilkan lengkap tentang calon yang akan kita pilih.

Kedua, lebih intensif dalam membaca informasi seputar Pilkada, caranya adalah dengan membaca informasi yang valid dari sumber yang terpercaya agar terhindar dari informasi bohong Hoax. Teliti dengan seksama dari mana informasi itu, lihat apakah dari pihak yang mempunyai kredibilitas atau tidak. Informasi valid adalah informasi yang tidak mengandung unsur provokatif. Perlu diketahui menyebarkan berita bohong / Hoax ada sanksi dan hukumannya.

Ketiga, jika dirasa ingin lebih mendetail dan mengenal dengan sosok calon paslon yang akan maju dalam kontestasi Pilkada, alangkah baiknya mengikuti rangkain kampanye dari masing-masing paslon dan usahakan untuk bertanya bagaimana langkah kongkrit kedepannya. Apalagi dalam situasi seperti ini dalam wabah Covid-19 memungkin kita bertanya jawab secara virtual. Karena para paslon akan lebih dominan kampanye melalui dunia maya dan itu bisa memungkinkan untuk para Milenial untuk mengenal lebih detail kepada para paslon yang akan dipilih.

Milenial diharapkan untuk ikut dalam pemilihan serentak yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah. Sebab, jika kita bersikap Apatis dan Bodoh amat dalam kontestasi Pilkada dikawatirkan nantinya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh para pejabat pemerintahan tidak berpihak kepada kepentingan rakyat kita bisa mengantisipasinya dengan memilih paslon yang memang berkompeten dan siap memperjuangkan kepentingan rakyat, meski nyatanya dalam Realita banyak para pejabat kita yang korup dan hanya mementingkan dirinya sendiri.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diserahkan oleh Kementrian Dalam Negeri RI (KEMENDAGRI) terdata ada 456.256 nama pemilih pemula dalam daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) tambahan dalam Pilkada serentak 2020 dan dapat bertambah karena Bawaslu RI menemukan ada 328.024 pemilih pemula yang tak terdaftar di pemilih tetap.

Oleh karena itu pentingnya menjadi Milenial yang cerdas nan tepat dalam memilih paslon dan dapat menjadi Goverment Control agar kita dapat mengawal kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Dan berbicara banyaknya data pemilih pemula diharapkan dapat menjadi suatu peranan penting Milenial dalam kontestasi Pilkada serentak. Diharapkan baik penyelenggara Pilkada dan para paslon dapat memberikan Edukasi yang optimal terkait Pilkada dan tidak menjadikan para pemilih pemula hanya sebagai pendulang suara untuk kepentingan pribadi maupun pihak tertentu.

Salam Milenial, Salam Perubahan!

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: As'ad Achbar, Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Unisma, Wakil Menteri Luar Negeri BEM Unisma Malang, Anggota IPNU PKPT Raden Rahmat Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES