Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Bantuan Dalam Belajar

Jumat, 16 Oktober 2020 - 08:16 | 46.38k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Perencanaan adalah kunci untuk membantu anak belajar sambil mengerjakan tugas-tugas dalam berbagai mata pelajaran. Karena nilai benar-benar diperhitungkan di sekolah menengah, perencanaan untuk belajar sangat penting untuk kesuksesan, terutama ketika waktu anak digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler.

Ketika ada banyak hal yang harus dipelajari, bantu anak untuk memecah tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan tetap berpegang pada jadwal kalender belajar sehingga dia tidak belajar untuk beberapa tes dalam satu malam. Ingatkan anak untuk membuat catatan di kelas, mengaturnya berdasarkan subjek, dan memeriksanya di rumah.

Jika nilainya bagus, anak mungkin tidak membutuhkan bantuan untuk belajar. Namun, jika nilai mulai turun, mungkin inilah saatnya orang tua untuk turun tangan. Kebanyakan orang tua masih perlu membantu anak remaja mereka dalam mengatur dan belajar. Jangan berpikir bahwa remaja dapat melakukan ini sendiri hanya karena mereka di sekolah menengah.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Orang tua dapat membantu anak meninjau materi dan belajar dengan beberapa teknik, seperti pertanyaan sederhana, meminta untuk memberikan kata yang hilang, membuat tes latihan dan lain-lain. Semakin banyak proses yang digunakan otak untuk menangani informasi - seperti menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan - semakin besar kemungkinan informasi tersebut disimpan. Mengulang kata-kata, membaca ulang bagian-bagian dengan lantang, menulis ulang catatan, atau memvisualisasikan atau menggambar informasi semuanya membantu otak menyimpan data.

Bahkan jika anak hanya membaca ulang catatan, orang tua bisa menawarkan diri untuk bertanya, dengan berfokus pada fakta atau ide yang terbukti merepotkan. Selain itu,  dorong anak untuk mengerjakan soal latihan dalam matematika atau sains. Jika materinya di luar kemampuan orang tua, rekomendasikan untuk mencari bantuan dari teman sekelas atau guru, atau pertimbangkan untuk berhubungan dengan tutor (beberapa sekolah memiliki program bimbingan peer-to-peer gratis).

Luangkan Waktu untuk Berbicara Tentang Sekolah

Karena banyak remaja menghabiskan banyak waktunya di luar rumah - di sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, pekerjaan, atau dengan teman sebaya, untuk tetap terhubung dengan merupakan tantangan bagi orang tua dan wali. Sementara kegiatan di sekolah, minat baru, dan lingkaran sosial yang meluas merupakan inti kehidupan siswa sekolah menengah. Usahakan untuk berbicara dengan anak  setiap hari, sehingga anak tahu bahwa apa yang terjadi di sekolah penting bagi orang tua. Ketika remaja mengetahui bahwa orang tua mereka tertarik dengan kehidupan akademis mereka, mereka juga akan serius bersekolah.

Karena komunikasi adalah jalan dua arah, cara orang tua berbicara dan mendengarkan anak  dapat mempengaruhi seberapa baik dia mendengarkan dan merespons. Penting untuk mendengarkan dengan cermat, melakukan kontak mata, dan menghindari multitasking saat orang tua dan anak mengobrol. Ketika remaja tahu bahwa mereka dapat berbicara secara terbuka dengan orang tua mereka, tantangan sekolah menengah dapat lebih mudah dihadapi.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pemulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES