Ini Langkah Fisip UB Wujudkan Kampung Bebas Narkoba di Kelurahan Setonopande

TIMESINDONESIA, KEDIRI – RESEARCH GROUP (RG) Mobilitas dan Jaminan Sosial dari Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip UB) melakukan pendampingan masyarakat Kelurahan Setonopande, Kota Kediri menuju kampung bebas narkoba melalui kampanye kesenian.

Dalam kegiatan ini Fisip UB tidak sendirian, namun menggandeng Komunitas GESANG (Generasi Anti Narkoba dan NAPZA).

Kegiatan itu dilatarbelakangi oleh banyaknya permasalahan dan krisis sosial yang terjadi di Kelurahan Setonopande, Kota Kediri. Permasalahan itu antara lain berkutat pada tingginya angka kriminalitas, penggunaaan obat-obatan terlarang dan kenakalan remaja. Tidak jarang, masyarakat di luar Setonopande seringkali memberi stigma buruk terhadap kawasan ini.

Kompleksitas permasalahan sosial inilah yang mendorong research group Mobilitas dan Jaminan Sosial untuk melakukan pendampingan masyarakat di Kelurahan Setonopande, Kota Kediri. Dengan menggandeng komunitas kesenian lokal “GESANG” (Generasi Anti Narkoba dan NAPZA), pemerintah Kelurahan Setonopande, serta masyarakat setempat, perwakilan RG Mobilitas dan Jaminan Sosial yang juga merupakan dosen Jurusan Sosiologi FISIP UB, Wida Ayu Puspitosari, M.Si dan Dewi Puspita Rahayu, M.A melaksanakan serangkaian kegiatan pemberdayaan terhitung sejak 27 September hingga 7 Oktober 2020 lalu.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat tersebut merupakan sebuah program untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Setonopande. Yakni potensi dalam bidang kesenian berupa tarian tradisonal jaran kepang hingga tarian kontemporer.

Kegiatan tersebut diarahkan pada pembuatan video profil wilayah yang terfokus pada potensi seni yang kemudian di unggah melalui platform media sosial Youtube dan Instagram. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Kelurahan Setonopande Widyapurna Nur Huda, S.IP, M.Si.

Salah satu perwakilan dosen, Wida Ayu Puspitosari, M.Si, mengungkapkan harapan agar output dari kegiatan pengabidan ini dapat berdampak nyata bagi perkembangan Kelurahan Setonopande menuju kampung anti narkoba.

"Dengan mengalihkan fokus anak-anak dan pemuda kepada hal positif seperti kesenian lokal, maka angka kenakalan remaja dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat ditekan secara signifikan. Hal ini juga bertujuan untuk mengubah stigma buruk dari Kelurahan Setonopande itu sendiri," jelas dosen Sosiologi Fisip UB itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement