Kopi TIMES Pilkada Serentak 2020

Pandemi dan Kepentingan Politik

Jumat, 16 Oktober 2020 - 02:22 | 126.71k
Abdillah Zain, Konsultan Politik Muda.
Abdillah Zain, Konsultan Politik Muda.
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, MALANG – Pada masa pandemi masyarakat dibuat ambigu oleh kebijakan kebijakan pemerintah, di mana setiap kebijakannya tidak adanya fungsi pemerintah dalam hal ini menangani semua ancaman yang terjadi terhadap masyarakat, adanya kebijakan yang berbeda beda di setiap daerah dengan pusat. Ini yang menjadikan polemik bagi masyarakat atau menjadi opini masyarakat bahwa pamdemi ini tidak lain dan tidak bukan hanya sebatas politik belaka.

Kalau kita melihat sektor pendidikan di Indonesia semua dilakukan dengan cara online, padahal tidak terlalu efisien, mulai dari keluhan fasilitas pribadi semisal android alat agar bisa mengikuti pelajaran online, bahkan dari ketersediaan jaringan, karena kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan. Jadi akses jaringan tidak semuanya tersedia di setiap daerah, jadi untuk saat ini pendidikan di Indonesia ini masih belum dapat dipastikan baik dan merata dengan cara yang dilakukan dengan cara online.

Dari sektor ekonomi kita lihat banyak sekali yang dirugikan, terutama UMKM. Bahkan semua kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah, terlalu banyaknya perusahaan yang mem-PHK karyawannya, dan kasus yang lain lain akibat pandemi ini. Lantas mau samapai kapan masyarakat Indonesia harus menerima nasib yang tidak pasti ini, sedangkan mereka harus bertahaan hidup dan memenuhi semua kebutuhannya.

Pilkada dalam Cekaman Corona

Sangat miris rasanya jika pilkada merupakan kewajiban yang tidak bisa ditunda, bahkan dibandingkan dengan keselamatan, pendidikan, ibadah dan mencari nafkah masih lebih penting pelaksanaan pilkada bagi pemerintah. Padahal sudah banyak kalangan yang mengomentari terkait dengan keputusan pemerintah untuk tetap melanjutkan pilkada serentak karena dianggap pelaksanaan pilkada tidak terlalu penting dibandingkan keselamatan nyawa masyarakat Indonesia.

Keputusan pemerintah tentang pilkada banyak menimbulkan kontra padahal dua organisasi besar di Indonesia sudah sepakat agar pilkada serentak yang akan dilaksanakan desember agar diundur sampai dengan kondisi pandemi membaik. Namun hal ini tak dihiraukan oleh pemerintah dengan alasan pelaksanaan pilkada tetap menjaga protokol kesehatan yang sangat ketat, lantas dimana letak keseriusan pemerintah dalam melawan pandemi corona ini.

Kita lihat bahkan sebelum adanya pelaksanaan pilkada kasus virus corona selalu meningkat, padahal pemerintah juga seakan akan sangat disiplin dalam menangani pandemi ini, bayangkan apalagi nanti pelaksanaan pilkada dimana banyaknya kerumunan masyarakat untuk berbondong bondong ke TPS tentu hal ini sangat dikhawatirkan. Bukannya pemerintah mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus corona tapi malah seakan akan meberi ruang untuk terjadinya peningkatan kasus corona dengan diadakannya pesta demokrasi ini (pilkada serentak).

Lagi pula Efisiensi pilkada di saat pandemi ini sangat diragukan, terutama dalam hal anggaran, pasti anggaran bertambah setidaknya untuk memenuhi persyratan protokol kesehatan di mana panitia mungkin harus menyiapkan segala macam alat APD mulai dari masker hansanitizer dll. Ini butuh perhatian dan pengawasan lebih dari masyarakat jangan sampai yang datang sedikit tapi yang milih lebih banyak, kemudian anggaran yang seharusnya dibelanja akan tetapi tidak ada manfaat nantinya.

Ini butuh perhatian ekstra penuh untuk memastikan berjalannya pilkada yang sehat dan tetap dalam kondisi menjaga agar pilkada tidak menjadi cela baru dalam meningkatnya kasus positif corona di Indonesia.

***

*) Oleh : Abdillah Zain, Konsultan Politik Muda.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesIndonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES