Peristiwa Daerah

Warga di Bondowoso Iuran Bangun Jalan, Pasang Papan Nama "Anggaran Dana Dhibik"

Kamis, 15 Oktober 2020 - 19:54 | 84.57k
Tampak warga memasang papan nama dari kardus di area pembangunan jalan hasil iuran warga Dusun Batu Putih Desa Ampelan Kecamatan Wringin (Foto: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Tampak warga memasang papan nama dari kardus di area pembangunan jalan hasil iuran warga Dusun Batu Putih Desa Ampelan Kecamatan Wringin (Foto: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Warga Dusun Batu Putih, Desa Ampelan Kecamatan Wringin Bondowoso Jawa Timur terpaksa harus iuran untuk membangun jalan desa, yang menghubungkan beberapa Rt. 

Setiap KK menyumbang satu sak semen. Pembangunan tersebut terletak di Rt 18 dan 19. Total sudah ada sepanjang 300 meter jalan yang dibangun. 

Warga bergotong royong baik dalam pengumpulan material dan pengerjaannya. Bahkan di lokasi pembangunan dipasang papan nama terbuat dari kardus, yang bertuliskan "ADD Tahun 2020, Anggaran Dana Dhibik (dana pribadi)". 

Di papan tersebut juga dituliskan, patungan warga 50 sak semen dan 17 truk pasir. Sementara penanggung jawab proyeknya adalah warga kenik (masyarakat kecil).

Salah seorang warga Dusun Batu Putih, Puji mengatakan pemasangan papan nama merupakan kesepakatan bersama warga, tidak ada tujuan apa-apa.

"Tujuannya biar tahu. Karena kita selama ini selama beberapa tahun, untuk lokasi rumah sebelah utara tidak terjangkau," katanya.

Rencana awal kata dia, hanya untuk membangun jalan menanjak yang parah. Namun antusias warga tinggi, untuk segera bisa menikmati akses transportasi yang nyaman. "Ada warga yang ngasih makan, semuanya ditanggung masyarakat," paparnya.

Sebenarnya, untuk pembangunan di lokasi itu sudah pernah dibawa ke musyawarah desa. Sepengetahuannya, alokasi hanya untuk 150 meter dengan anggaran Rp 50 juta. Namun tak segera terealisasi. Kita tak menunggu itu. Wong kita garap ini lebih dari  Rp 50 juta kok," imbuhnya. 

Memang awal yang akan dibangun warga hanya sepanjang 50 meter. Namun akhirnya jadi 300 meter. Bahkan kemudian meluas ke Rt 20. 

"Malah mau menambah. Semen terus menyusul. Bukan kita melecehkan pemerintah desa, ini hanya untuk mengembangkan sendiri dan dinikmati sendiri tak perlu menunggu," tegasnya.

Pembangunan tersebut awalnya dilatarbelakangi karena anak-anak dilingkungan tersebut, mengaji ke Rt yang lokasinya ada  di dataran tinggi. 

"Ketika hujan-hujan jatuh. Juga untuk mempermudah ketika mengangkut hasil panen," jelas pria yang sehari-hari sebagai guru SDN Amplen 2 tersebut.

Ia menegaskan bahwa swadaya tersebut sama sekali tak ada kaitannya dengan politik, partai dan Pilkades. "Tidak dalam rangka politik atau ada hubungannya dengan partai," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPD Desa Ampelan, Misbahul Munir mengatakan, sebenarnya di dusun tersebut memang sudah masuk APBDdes, anggaran 2020 untuk pengerasan jalan.

"Karena terbentur dengan wabah Covid-19, dan peraturan pemerintah melalui Kemendes agar mengalihkan anggaran ke bantuan langsung tunai, untuk membantu perekonomian masyarakat, sehingga tidak jadi di bangun," paparnya.

Namun ia mengapresiasi, karena masyarakat sudah bisa berpartisipasi untuk kemajuan desa. "Karena sejatinya anggaran DD dan ADD itu kan hanya stimulus, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat," imbuhnya.

Pembangunan jalan di Dusun Batu Putih Desa Ampelan Kecamatan Wringin Bondowoso, dengan papan nama 'ADD, Anggaran Dana Dhibik' itu, sempat viral di media sosial dan media chatting WhatsApp. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES