Kopi TIMES

Masker dan Penghormatan Terhadap Hak Orang Lain

Kamis, 15 Oktober 2020 - 15:52 | 84.97k
M. Saiful Rohman, Mahasiswa IAIN Salatiga.
M. Saiful Rohman, Mahasiswa IAIN Salatiga.

TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus angka hampir 300.000. Angka yang tinggi bukanlah sebuah prestasi yang menghasilkan piagam atau medali. Namun ini bagian dari ironi penyakit yang tak kunjung pergi meninggalkan bumi pertiwi. 

Di tengah cepatnya arus penyebaran virus, alangkah indah dan lucunya orang Indonesia. Masih saja didapati yang tidak menggunakan masker ketika keluar rumah. Apa tidak takut dengan kematian. Padahal sudah terdengar setiap hari banyak korban terjatuh karena terpapar virus corona. Lagi pula kesehatan adalah nilai yang besar dalam menemani kehidupan. Karena untuk dapat melakukan suatu hal, nilai sehat sangat diperlukan, baik itu sehat secara jiwa maupun sehat secara raga. 

Pada situasi seperti ini masker adalah bagian penting yang tidak boleh dilupakan. Jika kita ibaratkan perasaan cinta. Masker adalah bagian hidup yang tak dapat dipisahkan. “Aku tak bisa hidup tanpamu” mungkin seperti itu kalimat bucinnya. 

Di luar teori konspirasi, sangat sulit dipercaya jika orang Indonesia yang tidak menggunakan masker buta akan bahaya virus corona. Toh banyak informasi bahaya virus tersebut yang berseliweran di media sosial seperti facebook, twitter, instgram dan lain sebagainya. Begitu pula media seperti televisi, koran dan media online telah banyak yang membahasnya bahkan sejak sebelum masuk ke Indonesia. Sehingga tidak ada alasan lain jika terdapat orang yang tidak mengetahui bahaya covid-19.

Setengah dari penduduk Indonesia adalah pengguna media sosial yang aktif. Bahkan  banyak diantara seseorang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tak bisa hidup dengan Internet. Kadangkalanya kalimat “Empat sehat, lima sempurna” diganti dengan “Empat sehat, lima internet” muncul sebagai candaan ditengah masyarakat.

Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia adalah pengguna aktif media sosial. Jika saja memang benar-benar bukan pengguna internet yang aktif. Pemerintah daerah, komunitas ataupun organisasi-organisasi yang sadar bahaya virus ini pun telah memasang imbauan melalui spanduk, banner yang dipasang di jalan-jalan. Dapat dikatakan sangat tidak mungkin masyarakat Indonesia tak mengetahui informasi bahaya virus corona

Bagi penulis sendiri tidak memakai masker adalah hak individu. Karena memakai masker pun pada intinya juga untuk melindungi dirinya sendiri. Namun apakah seperti itu orang Indonesia. Masyarakat yang terkenal ramah dan santunya tidak baik dalam menggunakan haknya. Dapat kita ketahui bahwasanya menggunakan masker adalah bagian kita melindungi orang lain. Begitupun orang lain yang menggunakan masker adalah bagian darinya dalam melindungi diri kita. 

Menggunakan hak dengan mengorbankan hak orang lain sangatlah tidak dibenarkan. Karena itu, menggunakan masker adalah bagian dari diri kita dalam menjaga dan menghormati hak hidup orang lain. 

Ketika dahulu sebelum Hak Asasi Manusia (HAM) diperjuangkan, HAM dilanggar melalui banyak opresi. Namun saat ini HAM dilanggar oleh diri kita yang tidak mempunyai rasa peduli. Dalam konteks saat ini peduli yang dimaksud adalah menjaga hak hidup orang lain.

Virus corona ini sangat berbahaya. Terlihat sudah berapa juta nyawa manusia yang menjadi korbanya. Bahkan area pemakaman orang yang terinfeksi covid-19 di Jakarta dan Surabaya semakin lama, semakin sempit. Mau dimakamkan dimana jika lahan itu sudah habis? Begitu kira-kira. Tidak hanya persoalan makam, rumah sakit rujukan covid pun telah banyak yang over. Sehingga tidak mungkin jika banyak korban yang terus berjatuhan. 

Covid-19 sangatlah mengancam bagi kehidupan kita dan penggunaan masker menjadi penting guna meminimalisir penyebaran virus. Namun, kembali lagi, menggunakan masker merupakan hak yang menjadi pilihan. Dalam rangka menajaga rasa kemanusiaan alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan hak dengan sebaik-baiknya. Menghargai dan tidak melanggar hak orang lain. 

Mau siapa dan berapa jumlah korban lagi untuk kita mau menggunakan masker. Orang lain mempunyai hak untuk menjaga kesehatanya guna merawat hidup, terlebih dalam situasi pandemi. Untuk itulah menggunakan masker di tengah situasi seperti ini adalah cara kita menghormati hak hidup orang lain. 

#OrangPintarPakaiMasker #IndonesiaTuntaskanCorona #BangkitIndonesia

***

*) Oleh: M. Saiful Rohman, Mahasiswa IAIN Salatiga.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES