Pendidikan

Cegah Siswa Ikut Demo, Sekolah di Bondowoso Libatkan Kepolisian dan Komite

Kamis, 15 Oktober 2020 - 13:34 | 40.79k
Sosialisasi dan pemberian pemahaman kepada siswa SMK PP Tegalampel Bondowoso oleh pihak kepolisian agar tak ikut demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Sosialisasi dan pemberian pemahaman kepada siswa SMK PP Tegalampel Bondowoso oleh pihak kepolisian agar tak ikut demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Keikutsertaan pelajar di beberapa daerah, dalam aksi demonstrasi tolak UU Cipta Kerja, menjadi perhatian khusus oleh pihak berwenang, baik dari tingkat pusat hingga sekolah.

Upaya pencegahan pun terus dilakukan. Salah satu upayanya, melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada siswa. Seperti yang dilakukan oleh SMK PP Negeri 1 Tegalampel Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (15/10/2020).

SMK Pertanian tersebut, meminta Kpolsek Tegalampel sebagai pembicara. Serta melibatkan langsung OSIS, Komite Sekolah, dan sejumlah perwakilan siswa dan wali murid.

Kapolsek Tegalampel Iptu Tulus Suseno menyarankan, agar siswa tidak ikut-ikutan, jika ada aksi demo penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja, seperti yang terjadi belakangan.

"Sebaiknya siswa belajar. Jangan ikut demo, takutnya terjadi apa-apa, seperti kericuhan dan sebegainya. Nanti kan akibatnya bisa fatal," jelas Tulus.

Menurutnya, di tengah pendemi ini, siswa lebih baik belajar di rumah. Jangan sampai ikut aksi, takutnya anarkis dan sebegainya. Terkait pengawasan siswa, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah. Kepolisian dan pihak sekolah, siap turun untuk menjemput jika ada siswa yang terlibat. "Termasuk warga lebih baik diam di rumah," imbaunya.

Pihaknya juga melakukan sosialisasi ke pabrik-pabrik. Sementara untuk sekolah akan dilakukan bertahap. "Sebenarnya untuk Bondowoso, khususnya warga saya tidak ada. Cuma tetap harus antisipasi," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMK PP bagian kesiswaan, Dian Isyarini menceritakan, bahwa saat demo pertama di Bondowoso, tepatnya Kamis (8/10/2020) lalu terdengar kabar bahwa ada siswa SMK PP yang terlibat. 

"Kami langsung turun ke sana. Kita tindaklanjuti dengan melibatkan Polsek Tegalampel, melihat langsung kenlokasi, ke DPRD. Ternyata tidak ada. Namun katanya dari sekolah lain," jelasnya. 

Oleh krena itu, kepala sekolah memerintahkannya guru untuk memberikan peringatan di grup kelas, kemudian diteruskan ke wali siswa dan diteruskan ke siswa.

"Termasuk ke paguyuban ke orang tua. Agar memberikan edukasi, supaya siswa tak ikut demo," katanya.

Menurutnya, sosialisasi kali ini adalah upaya antisipasi, agar siswanya tidak ikut demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. "Kami selalu bekerja sama dengan kepolisian untuk melakukan pengawasan," imbuhnya.

Di sisi lain, Ketua Komite Sekolah SMK PP Negeri 1 Tegalampel, Sukimin mengapresiasi upaya sekolah dan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan kapada siswa agar tak ikut demo. "Kami sangat mendukung upaya tersebut," imbuhnya.

Bahkan sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para kepala sekolah, guru, dan kepala cabang dinas pendidikan melibatkan Komite Sekolah dan OSIS untuk meminimalisasi para pelajar agar tidak ikut-ikutan berdemonstrasi. 

Imbauan itu disampaikan Khofifah, mengingat banyaknya pelajar yang ikut berdemo menolak UU Cipta Kerja beberapa hari terakhir dan berujung rusuh. Oleh karena itu, SMK PP Negeri 1 Tegalampel Bondowoso, memberikan pengertian kepada pelajar dan mengawasi agar tidak turut dalam demonstrasi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES