Ekonomi

Antisipasi Dampak Resesi, Beejay Seafood Perkuat Reseller di Probolinggo

Kamis, 15 Oktober 2020 - 12:17 | 159.47k
Salah satu mitra Beejay Seafood menunjukkan beberapa produk olahan ikan. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Salah satu mitra Beejay Seafood menunjukkan beberapa produk olahan ikan. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Dampak pandemi covid19 pada sektor perekonomian sangat terasa. Guna mengantisipasi dampak buruk resesi pada perekonomian masyarakat, Beejay Seafood Probolinggo menerapkan strategi penguatan reseller.

Informasi yang dihimpun, ekonomi Indonesia dipastikan resesi karena diperkirakan pada kuartal III masih berada di zona negatif. Kementerian Keuangan telah merilis angka proyeksi yaitu di kisaran minus 2,9% sampai minus 1% pada kuartal III dan seluruh tahun ini sekitar minus 1,7% sampai minus 0,6%.

Meski kuartal III berakhir pada akhir September. Namun pengumuman realisasi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Indonesia baru dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 5 November 2020.

Salah satu mitra Beejay Seafood B

Kondisi ini jelas berdampak pada perekonomian Indonesia secara global. Tak terkecuali di Probolinggo, Jawa Timur. Guna mengantisipasi dampak negative dari resesi itu, Beejay Seafood yang bergerak di bidang makanan siap saji beku menerapkan satu jurus jitu. Yakni penguatan reseller di tingkat masyarakat bawah.

“Sejauh ini sudah ada 24 reseller yang bergabung dengan kami. Targetnya, setiap kompleks perumahan, ada satu reseller. Sehingga bisa menyuplai kebutuhan makanan bergizi masyarakat,” kata Direktur Operasional Beejay Seafood, Juda Mangitung, Kamis (15/10/2020).

Tak main-main, target pemasaran nantinya juga akan dikerjakan sampai mencakup wilayah seluruh Jawa Timur dan Bali. “Namun untuk kali pertama ini kami focus pada penguatan wilayah Probolinggo raya, sebagai episentrum dari Beejay Seafood ini,” imbuh putra Benjamin Mangitung, pemilik Beejay Bakau Resort ini.

Lebih lanjut, jebolan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya ini menyebut, untuk menjadi reseller cukup mudah. Calon reseller hanya perlu mendaftar pada platform media sosial maupun bagian marketing perusahaan tersebut. Selanjutnya, calon reseller mengikuti sejumlah pelatihan di “reseller academy” yang sudah disediakan.

“Sangat simpel, tidak perlu modal, maupun down payment (DP) produk. Mereka (reseller) hanya perlu menggunakan gawai mereka untuk menerima dan mendata order dari pelanggan. Mendatanya, lalu mengirim data itu pada kami. Selanjutnya tinggal menunggu barang pesanan tersebut datang ke reseller, kami segera mengirimnya,” jelas Juda.

Salah satu mitra Beejay Seafood C

Adapun tiap reseller dibekali dengan katalog produk olahan hasil produksi Beejay Seafood. Seperti pentol, tempura, siomay, nugget, pangsit dan lain-lain. Dimana seluruh bahan baku olahan itu menggunakan ikan. Selain bergizi tinggi, mineral dan vitamin yang terkandung dalam ikan merupakan salah satu sumber gizi terbaik.

Selain itu, bahan baku yang melimpah, membuat Beejay Seafood ekspansi ke makanan siap saji berbahan dasar ikan itu. “Langkah ini juga kami lakukan untuk memperkuat perekonomian masyarakat dari bahaya dampak resesi yang terjadi. Selain membantu masyarakat untuk tetap mendapat asupan gizi, selama pandemi covid19 berlangsung,” tuturnya.

Terobosan penguatan ekonomi masyarakat yang dilakukan Beejay Seafood ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat. “Dari segi rasa sangat enak ya, ikannya sangat terasa. Tapi bukan karena penguat rasa, melainkan asli ikan. Dari harga pun juga cukup terjangkau,” kata salah seorang mitra, Serlina Ivana.

Solusi penguatan reseller di tingkat bawah ini, menjadi jawaban dari kekhawatiran publik akan dampak negative resesi ekonomi. Sebab selama masa pandemi covid19 berlangsung, sektor produksi pangan termasuk tidak terdampak. Karena dalam kondisi pembatasan sosial atau karantina mandiri pun, makanan masih diperlukan.

Sebagai informasi, Beejay Seafood Probolinggo sebelumnya bergerak di bidang ekspor bahan olahan ikan laut dalam. Seperti kakap, kerapu dan lain-lain. Dalam sebulan, antara 120 sampai 200 ton bisa dikirim ke Malaysia dan Australia. Bahan baku untuk olahan siap saji yang kini dipasarkan pun, menggunakan bahan berkualitas dari hasil produksi itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES