Pendidikan

Universitas Ciputra Surabaya Bantu Masyarakat Ubah Sampah Jadi Barang Bernilai

Rabu, 14 Oktober 2020 - 23:33 | 122.85k
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakulan oleh mahasiswa Universitas Ciputra kepada warga Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Rabu (14/10/2020). (FOTO: Humas Universitas Ciputra)
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakulan oleh mahasiswa Universitas Ciputra kepada warga Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Rabu (14/10/2020). (FOTO: Humas Universitas Ciputra)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dampak pandemi terhadap masyarakat sangat luar biasa. Melalui pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh DRPM Kemenristek/BRIN pada periode 2019/2020 di Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Universitas Ciputra Surabaya membantu masyarakat dengan mengubah sampah menjadi sesuatu yang berharga.

Wendra Hartono dan Anastasia Filiana Ismawati dosen Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra Surabaya terinpirasi oleh tagline alm. Dr. Ir. Ciputra “mengubah sampah menjadi emas” untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa tersebut. Menurutnya penciptaan sumber daya manusia yang unggul dan bekerja secara mandiri atau berwirausaha merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah ini.

mahasiswa-Universitas-Ciputra-2.jpg

"Pelatihan pengembangan diri yang dilaksanakan oleh tim dosen Universitas Ciputra Surabaya kepada penduduk Desa Munggugianti ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan SDM yang unggul dengan memanfaatkan pengolahan limbah rumah tangga yang berupa sampah kain perca dan plastik untuk diolah menjadi barang jadi yang bernilai tinggi dan laku dijual dimasyarakat umum,” ungkap Wendra, Rabu (14/10/2020). 

Wendra menambahkan proses pelatihan tersebut, peserta diajarkan dari dasar mengenai pola pikir seorang entrepreneur yang handal. Peserta juga diajarkan bagaimana mengelola keuangan sederhana, membuat produk dengan menggunakan mesin jahit yang telah difasilitasi selama kegiatan, dan memasarkan hasil produk tersebut di dunia e-commerce.

Peserta pelatihan diajarkan tips-tips untuk menjual barang melalui media facebook ads, Instagram, What’s up/ Line, dan Shopee.

Pada kesempatan yang sama Anastasia Filiana Ismawati, menjelaskaan bahwa jumlah limbah rumah tangga seperti kain perca, botol minuman plastik sangatlah banyak di Desa Munggugianti.

“Sangatlah disayangkan jika terdapat sumber daya, seperti produk limbah tidak diolah dan dimanfaatkan secara baik. Dengan menggunakan metode pelatihan secara daring dan tatap muka dengan menjalankan proses design thinking. Proses design thinking meliputi empathy, define, ideate, prototype, dan test,” ujar Dosen Fakultas Manajemen dan Bisnis itu.

Anastasia menyebutkan jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 11 orang, yang terdiri dari 9 orang wanita dan 2 orang pria. Kegiatan ini dilaksanakan satu minggu sekali sejak tanggal 25 Juli 2020 - 13 September 2020.

Dari kegiatan pelatihan yanh dilakukan Universitas Ciputra Surabaya ini diharapkan mampu meningkatkan penghasilan masyarakat desa dalam skala besar dikemudian hari. Selain itu, peserta juga di berikan bekal untuk menjadi seorang wirausaha yang unggul dengan menggunakan mindset jatuh 10x bangkit 11x, serta mampu mengubah sampah menjadi emas. (*) 

Ekoran-16-10-2020-Universitas-Ciputra-Surabaya-Edukasi-Warga-Kelola-Sampahhh.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES