Taat Protokol Kesehatan, Rektor UJB Terbitkan SK Penanganan Covid-19

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) terkait penanganan Covid-19. Hal ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bagi seluruh civitas akademika kampus UJB. Dalam SK protokol kesehatan tersebut memuat peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, juga peraturan Gubernur DIY.

“Pintu utama kampus UJB saat ini kami buat menjadi satu saja. Kemudian di basement parkir mahasiswa juga disiapkan area cuci tangan, hand sanitizer serta memakai masker dan tak lupa pengecekan suhu tubuh oleh petugas kami,” kata Rektor UJB Yogyakarta, Dr Ir Edy Sriyono MT didampingi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Eko Nurharyanto SH M Hum kepada TIMES Indonesia, Kamis (15/10/2020). 

Menurut Edy, standar protokol kesehatan di UJB telah disiapkan sejak awal, baik di dalam maupun di luar area kampus.

Edy menegaskan, selama berada di lingkunga kampus para dosenz pegawai, dan mahasiswa tetap harus melakukan physical distancing seperti rapat kecil. Pihaknya memperbolehkan pertemuan tersebut secara offline namun ruangan rapat harus memadai dan jumlahnya tetap dibatasi. 

“Kalau ada rapat yang skalanya besar tentu kita harus menggunakan video conference untuk meminimalisir kerumunan,” ujarnya.

Terkait dengan pembelajaran di kampus, sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Akademik 2020/2021, lanjutnya menjelaskan, wajib dilaksanakan secara daring. Tentu saja kampus UJB mentaati peraturan tersebut.

“Saat ini sudah memasuki masa perkuliahan Minggu ketiga dimana kegiatan perkuliahan secara full daring hingga bulan Juni 2021 mendatang,” terang Edy.

Terkait persoalan teknis mahasiswa di UJB, Eko menyarankan kepada para mahasiswanya untuk tetap membatasi kegiatan kemahasiswaan di kampus. Sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, tentu dirinya bertanggungjawab besar untuk menjaga keselamatan dan keamanan mahasiswa UJB.

“Jika mahasiswa akan mengadakan rapat seperti BEM, DPM, UKM dan sebagainya lebih dari 20 orang maka harus dilakukan secara daring,” tegas Eko.

Bagi mahasiswa maupun dosen, kata dia, jika terdapat suhu tubuh lebih dari 37,3 derajat celcius maka disarankan untuk pulang dan segera memeriksakan kondisi tubuhnya hingga benar-benar normal. Hanya mahasiswa praktik yang boleh datang dan melakukan kegiatan di kampus. Sebab, mereka tidak mungkin melakukan kegiatan dengan sistem online atau daring.

“Jadi biasanya mahasiswa yang datang ke kampus adalah mahasiswa-mahasiswa teknik sipil dan teknik informatika,” ungkapnya.

Faktanya, UJB juga telah memberikan program khusus bagi mahasiswa yang dinamakan program Kuota Untuk Proses Belajar. Meski jumlah nominalnya tak sebesar pemerintah namun diyakininya sebagai sebuah subsidi atau bantuan dari pihak kampus kepada mahasiswa.   

Dengan kampus berbasis nasionalis dan kebangsaan tersebut, dirinya beserta Rektor UJB berharap agar Covid-19 bisa segera berakhir. Sebagai kalangan pendidik, tentu hal ini berimbas di segala lini kehidupan terutama untuk kota Yogyakarta.

“Kita semua juga rindu pada mahasiswa UJB, selain kuliah juga kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sampai sekarang sifatnya daring semua. Untuk itu, semoga semuanya segera pulih kembali dan diharapkan mahasiswa dan masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” kata Eko. (*)

----

Pesan Redaksi

Mari bersama-sama melawan Covid-19. TIMES Indonesia mengajak seluruh pembaca ikut mengkampanyekan gerakan 3M Lawan Covid, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas apapun sehari-hari. Ingat pesan Ibu, pakai masker, selalu cuci tangan dan selalu jaga jarak serta hindari kerumunan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement